Rondeaktual.com – Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah mendorong pemilik sebuah hotel di Batu, Jawa Timur, untuk menghentikan sejumlah karyawannya. Salah satu korbannya adalah Iwan Key, 37 tahun, mantan petinju top dan mantan juara Indonesia kelas terbang mini. Dia yang bernama asli Iwan Ngabalin sekarang pegangguran.
”Sebelumnya kerja di hotel. Aku pegang security. Sejak pandemic COVOD-19 di rumah saja. Kasihan diri ini kena PHK (pemutusan hubungan kerja). Siapa tahu ada yang butuh tenaga security boleh kasih aku,” ujar Iwan Key di Batu, dihubungi melalui ponselnya.
Iwan Key Ngabalin terakhir naik ring di Cilacap, Jawa Tengah. Iwan yang di awal tinjunya bertanding di kelas terbang mini 47,6 kilogram, di Cilacap bertanding untuk kejuaraan Indonesia kelas ringan 61,2 kilogram. Dia melawan orang yang tuanya kurang lebih sama; Arief Blader.
Pertandingan ditangani promotor Soeprapto David dari Sragen. Iwan Key datang tidak dalam kondisi terbaiknya dan menderita TKO ronde 6 dari 12 ronde yang dijadwalkan. Arief Blader menjadi juara Indonesia.
Pertandingan itu dijadwalkan Sabtu malam, 17 November 2019, tetapi berakhir hingga Minggu dinihari.
Tidak ada kata kapok. Iwan Key Ngabalin, petinju asal Maluku, besar dan berkarya di Kota Batu, masih ingin naik ring. Di usia hampir 38, Iwan Key selalu menunggu tawaran tanding dari promotor maupun agen tinju dalam dan luar negeri.
Jadwal tinju luar negeri biasanya diurus oleh Erick Purna Irawan, Hendrik Barongsai, Aryo Sulkhan, Ricky Manufoe. Urusan tinju dalam negeri ada Syarifudin Lado atau Nelson Nainggolan.
“Bila ada jadwal pertandingan kasih aku. Jangan lupa Iwan Key. Kalau hanya untuk partai tambahan masih sanggup melawan,” katanya.
Ia mengaku lawan paling sulit yang pernah dihadapi adalah Thongchai Taliso, orang Thailand, yang berlangsung di Bangkok pada Juni 2002. “Saya kalah angka dalam kejuaraan World Boxing Organisation Asia Pacifik.”
Lawan paling mudah salah satunya adalah Bayu Anggoro, yang sekarang pelatih Tim PON Pertina DKI Jakarta. “Selain Bayu Anggoro, saya juga mengalahkan La Syukur, yang saya anggap sebagai lawan termudah,” Iwan key menjelaskan. “Lawan Bayu Anggoro untuk partai non gelar. Sedangkan melawan La Syukur untuk partai kejuaraan Indonesia.”
Pada era Sabuk Emas RCTI bersama A Seng Promotion yang kesohor itu, Iwan Key sempat panen memetik lima kemenangan berturut-turut.
“Saya masih ingat lawan-lawan saya,” katanya. Iwan Key pernah mengalahkan petinju lincah Benjie Sorolla (Filipina). Kemudian mengalahkan petinju tangguh Jun Arlos (Filipina). Mengalahkan Steve Demai (Filipina). Mengalahkan La Syukur (Akas Probolinggo), yang mengantarnya sebagai juara Indonesia kelas terbang mini. Mengalahkan Jojo Bardon (Filipina).
Semua masa emas itu terjadi pada 2003. “Waktu itu hampir setiap bertanding. Masa emas tidak akan terulang. Sekarang tinju pro kita sudah jauh tertinggal. Kasihan,” kata Iwan Key. (Finon Manullang)