Rondeaktual.com – Juara dunia versi Asosiasi Tinju Internasional (IBA) kelas welter yunior, Daud Yordan, 33 tahun, menyatakan bersedia bertanding di atas air Danau Toba, Sumatera Utara. Tetapi, sampai sekarang belum ada yang menghubunginya.
Diberitakan Rondeaktual.com sebelumnya, Ketua Umum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak punya rencana besar menggelar pertandingan tinju amatir dan profesional di atas air Danau Toba. Ratusan drum akan dipasang sebagai lantai untuk tempat ring dan tempat duduk penonton. Pertandingan dijadwalkan awal April 2021.
Daud Yordan, kelahiran Simpang Dua, Ketapang, 10 Juni 1987, satu-satunya petinju top Indonesia yang masih aktif bertanding. Daud yang menetap di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, disebut-sebut sebagai salah satu bintang tinju pro yang akan bertanding di Danau Toba.
“Gagasan (tinju di atas air Danau Toba) bagus. Kalau manajemen (Mahkota Promotion Jakarta) memutuskan saya bertanding, kapan saja dan di mana saja, saya selalu siap. Tetapi terus terang, saya belum pernah dihubungi manajemen. Dari Pertina juga belum pernah memberi kabar. Saya tahu ada rencana tinju di Danau Toba setelah baca di Rondeaktual,” kata Daud Yordan, yang dikenal dengan serangan jab-straight cepat dan enak ditonton.
Sepanjang 15 tahun karir tinju pronya, Daud Yordan menyimpan rekor tujuh kali bertanding kejuaraan dunia dengan hasil lima menang dan dua kalah. Daud kalah angka 12 ronde kejuaraan dunia WBA kelas bulu atas juara Chris John (Indonesia) dan kalah TKO ronde 12 kejuaraan dunia IBO kelas bulu di tangan penantang Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan).
Di masa pandemic COVID-19 seperti sekarang, yang telah mematikan tinju di hampir seluruh dunia, Daud tetap masuk ke sasana Daud Yordan Club di Ketapang, miliknya. Ia ditangani tiga pelatih lokal (Edit Diaz, Tri Fernandez, dan Armadi Garcia) yang ada di sana dan menjadi empat pelatih termasuk “sang guru besar” Damianus Yordan.
“Saya tidak pernah berhenti (latihan). Sebagai petinju, saya harus bertanggung jawab mempersiapkan diri dengan baik. Saya tidak hanya sebagai pembina bagi petinju-petinju muda Kalbar, tetapi saya juga petinju. Saya atlet. Saya dilatih dan saya tidak pernah mencampuri program latihan yang mereka berikan,” Duad mejelaskan. Ia sudah lima tahun terjun ke panggung politik tetapi belum memberikan pilihan ikut partai apa.
“Saya diundang dan saya datang,” Daud menjelaskan. “Saya pernah diundang PAN, Hanura, PDI Perjuangan, PKPI. Sering komunikasi dengan Pak Hendropriyono. Berpolitik itu penting. Saya harus ikut politik, biar ada yang memperhatikan tinju.” (finon manullang)
TENTANG DAUD YORDAN
Nama: Daud Yordan.
Kebangsaan: Indonesia.
Lahir: Ketapang, 10 Juni 1987.
Usia: 33 tahun.
Tinggi: 170 sentimeter.
Jangkauan: 173 sentimeter.
Bertinju: Ortodoks.
Manajemen: Mahkota Promotion Jakarta.
Pelatih: Pino Bahari.
Manajer: Gustiantira Alandy.
Promotor: Urgyen Rinchen.
Status: Juara IBA kelas welter yunior.
Rekor: Menang-kalah 38-4 (27 KO), 1 NC.
Pertama naik ring: Jakarta, 25 Agustus 2005, menang TKO ronde 2 atas Anshori.
Terakhir naik ring: Batu, 17 November 2019, menang TKO ronde 8 atas Michael Mokoena (Afrika Selatan). Daud merebut gelar IBA world dan WBO oriental kelas welter yunior. Sejak juara, Daud belum pernah mempertahankan gelarnya dan belum pernah bertanding.
Rencana tanding: Belum ada.