Adi Swandana Melarang Sunan Amoragam Menangisi Kekalahannya

JUM SUNAN DAN ADI
Adi Swanda dan Sunan Amoraga, setelah gagal masuk final, Jumat (31/8/2018). (Rondeaktual.com)
JUM SUNAN DAN ADI
Adi Swanda dan Sunan Amoragam di kamar ganti, setelah gagal masuk final, Jumat (31/8/2018). (Rondeaktual.com)

Rondeaktual.com, Jakarta – Harapan Indonesia di kelas bantam, Sunan Amoragam gagal melangkah ke final Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang, yang berlangsung di Hall C, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Semua hakim memenangkan petinju Mirazizbek Mirzakkhalillov, dari Uzbekistan. Sunan harus menerima kenyataan pahit kalah mutlak 5-0, meski sepanjang tiga ronde telah memberikan perlawanan yang luar biasa. Turun dari atas ring, Sunan asal Ternate, Maluku Utara, disambut oleh para suporter.

Jalannya pertandingan cukup seru. Ronde pertama dan ronde kedua masih bisa diimbangi Sunan. Tetapi, ronde ketiga adalah ronde yang paling buruk bagi Sunan, ketika wasit dua kali menghitungnya akibat goyah kena pukulan telak lawan.

Advertisement

Di kamar ganti Sunan menangisi kekalahannya dan ditemani tiga pelatih; Adi Swandana, Deni Hitarihun, dan Bonyx Saweho.

“Sudah, jangan menangis. Sudah selesai. Ayo, kita sudah ditunggu wartawan,” kata pelatih Adi Swandana.

Di ruang jumpa pers resmi dan di hadapan sekitar 50 wartawan yang sudah menunggu, Sunan Amoragam menyatakan minta maaf.

Advertisement

“Kalah, ini pengalaman buat saya,” katanya, sambil berusaha tidak menangis. “Saya terlambat menyerang, mungkin ini karena saya kurang pengalaman. Jam terbang kurang.”

Dari 10 petinju Indonesia yang bertanding, delapan petinju gagal tanpa medali dan dua petinju (Huswatun Hasanah dan Sunan Amoragam) berhasil masuk semifinal dan berhak dengan medli perunggu.

Besok (Sabtu, 1/9/2018) adalah pertangan terakhir, atau final, yang menandingkan 10 kelas (3 kelas putri dan 7 kelas putra). Pertandingan akan dimulai pukul 14.00, tanpa petinju Indonesia.

Advertisement

Finon