Rondeaktual.com, Jakarta – Lebih 50 tahun yang silam ketika Indonesia tuan rumah Asian Games, pertandingan final masih sanggup menampilkan dua petinju Indonesia.
Sekarang, ketika Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang berlangsung di Hall C, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, pertandingan final tanpa petinju Indonesia. Pertandingan final akan menandingkan 10 kelas (3 putri dan 7 putra), mulai pukul 14.00 hingga 17.20, Sabtu (1/9/2018).
Final Asian Games tanpa petinju Indonesia akibat kurang dana Pelatnas atau kurang persiapan? Pada awal pelatnas dimulai tahun lalu, teriakan kekurangan dana pelatnas sangat menonjol. Jelang Asian Games “kekurangan dana pelatnas” sudah bisa diatasi, bahkan konon sampai berlebihan.
Dalam menghadapi Asian Games XVIII, petinju wanita Indonesia hanya sekali mengadakan uji coba ke India, awal tahun 2018, dan ini sebuah keterlambatan dan salah satu yang membuat datangnya kegagalan.
Hal tersebut terungkap saat pelatih Pelatnas Asian Games, Adi Swandana berbicara dalam jumpa pers resmi di Hall C, setelah kegagalan petinju Indonesia, Jumat (31/8/2018), tentang minimnya try out. Adi Swandana menyebut betapa petinju Indonesia kurang jam terbang.
Dari 10 petinju yang bertanding (Asian Games XVIII hanya menandingkan 10 kelas), delapan petinju tidak menghasilkan apa-apa. Perjuangan kedelapan petinju sudah sangat maksimal dan disebut-sebut berbau kontroversial akibat “kurang servis”. Mereka kandas sebelum semifinal. Hanya dua petinju (Huswatun Hasanah kelas ringan elite women`s dan Sunan Amoragam kelas bantam elite men`s) yang berhasil mencapai semifinal kemudian tersingkir.
Huswatun dan Sunan harus puas dengan medali perunggu. Ini merupakan prestasi tertinggi keduanya selama menekuni karir tnju. Kedua petinju relatif masih muda, dengan usia 20 tahun. Lima tahun mendatang atau pada Asian Games berikut, kedua petinju bakal menjadi tangguh jika pembinaan berjalan lancar tanpa harus berteriak uang pelatnas tidak cair. Tetapi sebenarnya, berapa miliar dana untuk pelatnas Asian Games XVIII/2018?
8 PETINJU GAGAL MEREBUT MEDALI
- Mario Kali (Nusa Tenggara Timur), kelas terbang ringan 49 kilgram, elite men`s.
- Aldoms Suguro (DKI Jakarta), kelas terbang 52 kilogram elite men`s.
- Farrand Papendang (Sulawesi Uutara), kelas ringan 60 kilogram elite men`s.
- Libertus Gha (Nusa Tenggara Timur), kelas welter ringan 64 kilogram elite men`s.
- Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara), kelas welter 69 kilogram.
- Brama Betaubun (Maluku), kelas menengah 75 kilogram.
- Beatrix Suguro (Kalimantan Selatan), kelas terbang 51 kilogram elite womens.
- Christina Jembay (Papua Barat), kelas bulu 57 kilogram elite women`s.
2 PETINJU MERAIH MEDALI PERUNGGU
1.Sunan Amoragam (Maluku Utara), kelas bantam elite men`s.
2.Huswatun Hasanah (Nusa Tenggara Barat), kelas ringan 60 kilogram elite women`s.
Finon Manullang