Rondeaktual.com, Jakarta – Bahtiar Al-Amin atau lebih populer Amin Santana pernah dikenal sebagai petinju pro. Amin tampil di berbagai pertandingan tinju profesional di Malang, Jawa Timur. Setelah menggantungkan sarung tinju, Amin terjun sebagai promotor dan kini dipercaya sebagai Ketua Harian Pengkab Pertina Malang. Pengukuhan kepengurusan sudah dilakukan Februari 2018.
“Dorongan hati selalu ingin berbuat sesuatu untuk tinju. Tinju pro dan tinju amatir sama saja. Semua untuk kebaikan,” kata Amin Santana saat berada di arena Kejurnas Junior & Youth, Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/9/2018). Ia sekarang sudah berada di kediamannya.
Amin melihat kondisi tinju di Kabupaten Malang agak memprihatinkan. Ia mencoba turun sekaligus mengajak para mantan petinju top seperti H. Nur Huda, Agus Ekajaya, Taufik Withaker, Victor Mausul.
Amin Santana memulai karir tinju di Kawanua Boxing Camp Malang, bersama pelatih mendiang Leo Kailola. Kemudian ia bergeser ke Kanjuruhan Boxing Camp Malang, Arseto Boxing Camp Jakarta, dan terakhir Sawunggaling Boxing Camp Malang.
“Aku memang suka pindah-pindah. Hobinya gitu. Dari satu kota ke kota yang lain. Waktu di Jakarta aku ditangani pelatih Arche Unsulangi dan Refly Suith.”
Masa kepromotoran Amin Santama terbilang lumayan panjang. ”Insyah Allah aku promotor tinju dengan senang hati. Aku sudah gelar delapan sampai sepuluh kali pertandingan di Kepanjen dan Malang. Pernah sekali kerja sama dengan Pirih Surabaya,” Amin, 51 tahun menjelaskan. Ia kelahiran Kepanjen, 20 Desember 1966.
Pada tahun 1986 Amin pernah bertanding di tempat kelahirannya, Kepanjen, dan berakhir dengan putusan tanpa pemenang. Meski sudah membuat lawan knock down, namun dinyatakan draw.
Selama mengikuti Kejurnas Junior & Youth, Amin melihat banyak petinju pemula berbakat. “Adik-adik kita itu tentu butuh jam terbang. Pembinaan seperti Kejurnas Junior ini sangat diperlukan. Kita bisa diperhitungkan di level Asia,” kata Amin Santana dan bangga dengan kemegahan venue kejurnas.
Finon Manullang