Rondeaktual.com, Bandung – Pelatih Kepala Kodam III/Siliwangi Boxing Camp Bandung, Subur Yanto Siregar bertemu Rondeaktual.com di Bandung, dua hari yang lalu (Selasa, 13/11/2018).
Seperti hari-hari sebelumnya, Subur bergerak cepat dan bicara bersemangat. Ia menguasai seluk-beluk permainan tinju “luar dan dalam”, karena ia datang sebagai petinju dengan prestasi terakhir Best Boxer Pertina Jawa Tengah.
Subur Yanto Siregar lebih dikenal sebagai pelatih, bukan sebagai tinju. Ia telah mencatat rekor 19 tahun tanpa putus setia sebagai pelatih Kodam Siliwangi Boxing Camp Bandung, sasana tinju yang telah melahirkan sejumlah juara Indonesia.
Selama menjalankan tugas kepelatihan, yang paling berat adalah mempersiapkan keberangkatan tim.
”Pertama, saya harus melatih petinju termasuk melap keringatnya. Kedua, kita harus mencari sendiri jadwal pertandingan, baik amatir maupun profesional. Ketiga dan ini yang paling berat, saya harus mencari uang sendiri untuk belanja kostum, transportasi, hotel atau penginapan, dan makan. Petinju Kodam Siliwangi telah bertanding sampai ke Filipina, Thailand, Australia.”
Menurut perjalanan, Subur Yanto Siregar masuk sasana Kodam Siliwangi pada tanggal 20 Desember 2001, atas Surat Perintah Panglima. Tidak sembarangan.
“Saya salah satu pendiri, bersama Pangdam Mayjen TNI Zainuri Hasyim. Hingga detik ini, saya satu-satunya yang setia. Semua pelatih seangkatan saya sudah pada kabur. Tidak ada yang betah seperti saya. Mungkin karena di sini tidak ada uangnya. Menjadi pelatih Kodam Siliwangi adalah panggilan jiwa.”
Sasana Kodam Siliwangi ditangani langsung oleh Dan Rindam untuk tinju pro. Tinju amatir di bawah pengawasan Ka Paldam.
Sasana Kodam Siliwangi mulai terbelah. Suka dan duka dari tahun ke tahun telah terlewati. Subur Yanto Siregar sudah terbiasa menghadapi petinju yang setia menjalankan program latihan dan pura-pura setia.
Subur Yanto Siregar telah memberikan 100% hidup dan waktunya untuk tinju. Sehari-hari membina, mendidik, dan mengasuh segala managemen sasana tinju milik Kodam III Siliwangi. Loyalitas pria yang tegas menjalankan disiplin latihan ini sudah tidak perlu disangsikan. Dedikasi dalam membina atlet tinju yang seluruhnya militer aktif sudah terbukti.
Kesetiaan dan kerja keras telah mendorong sejumlah petinju pro Siliwangi Bandung menyandang gelar juara Indonesia. Begitu juga dengan petinju amatirnya, yang selalu berhasil lolos dalam jumlah besar untuk menjadi tulang punggung kontingen Kota Bandung menghaadapi multi event seperti Porda Jabar.
Ditanya rencana selanjutnya, Subur Yanto Siregar dengan tengas bilang begini: “Saya ingin keluar sebagai pelatih. Saya ingin istirahat selama enam bulan. Nanti akan kelihatan kemampuan si pelatih bisa tidak dia mengurus segala persiapan tanding petinju.”
Finon Manullang