Rondeaktual.com, Jakarta – Mantan juara Indonesia kelas terbang ringan Diro HS dari Mirah Boxing Camp Bali, kini mengurus sasana tinju bernama Mirah Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kami punya fasilitas ring tinju, pemberian Pak Zainal Tayeb. Di sini bisa latih tanding bersama. Silahkan datang ke Mirah Banyuwangi. Kapan saja, kami terbuka,” ajak Diro, yang juga Ketua Harian Pengkab Pertina Banyuwangi.
Menurut Diro, banyak pelatih datang membawa petinju untuk mendapatkan jam terbang. “Biasanya siang datang, malam pulang. Tidak usah bermalam. Banyuwangi bisa ditempuh tiga jam, kalau datang dari Probolinggo,” ujar Diro.
Sasana Mira Banyuwangi kedatangan legenda tinju Probolinggo, Bugiarso, mantan juara Indonesia dan mantan juara PABA kelas bulu yunior. Diro merasa senang dikunjungi teman-temannya mantan petinju, yang sekarang menekuni karir sebagai pelatih.
“Tidak dari Probolinggo saja yang datang, dari Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Pertina lain. Kumpul di sini.”
Tahun 1984, Banyuwangi memperkenalkan tinju profesional melalui sasana Blambangan, melahirkan Pelni Rompies yang kemudian terkenal sebagai legenda Banyuwangi. Pelni satu-satunya petinju Banyuwangi yang bisa bertanding ke mana-mana termasuk pertarungan besar melawan legendaris Wongso Indrajit.
Sekarang Banyuwangi lebih hidup dengan tinju amatir. “Kalau melihat sejarah panjang tinju Banyuwangi, peluang untuk melahirkan petinju nasional sangat terbuka. Kita harus kompak dan jangan dengki,” ujar Diro, dihubungi dari Jakarta, Minggu (3/3/2019) dinihari. (rondeaktual.com / finon)