Latar Belakang Surat Edaran Pertina
Rondeaktual.com -Surat edaran PP Pertina kepada Ketua Pengprov Pertina se-Indonesia, tentang larangan penyelenggaraan pertandingan tinju amatir berkolaborasi dengan cabor lain, mendapat perlawanan keras dari para pelatih maupun wasit/hakim. Isi surat dianggap “membunuh” masa depan tinju amatir. Pertina seharusnya berterima kasih, karena sudah ada panggung untuk tinju amatir.
Saking kesalnya dengan isi surat tersebut, sejumlah pelaku tinju melalui percakapan WAG khusus tinju, sepanjang hari membicarakan dan mencoba untuk sepakat mengirim surat ke KONI Pusat.
Isi Surat dan Respon Hengky Silatang
Isi surat ditandatangani Sekretaris Jenderal PP Pertina, Jopie Papilaya, SE, MS, CILC, menyebutkan, pertandingan tinju amatir baik di tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi/Nasional dan Internasional tidak boleh berkolaborasi dengan cabor lain seperti; tinju profesional, MMA, UFC, Muai Thai, dan lain-lain. Bagi atlet, pelatih, dan wasit hakim tinju amatir dilarang mengikuti kegiatan dimaksud. Bila kedapatan, maka dikenakan sanksi organisasi sesuai AD/ART Pertina.
Menanggapi isi surat edaran tersebut, PP Pertina melalui Wakil Ketua Umum Hengky Silatang menjelaskan, tidak ada larang untuk penyelenggaraan pertandingan tinju amatir dan tinju profesional, atau lebih kesohor disebut tinju ampro.
Tinju ampro sudah berlangsung di hampir seluruh Tanah Air, jauh sebelum Jopie Papilaya mengenal tinju.
Penyelenggaraan tinju ampro tertib. Tinju amatir menampilkan dua atau empat partai, seperti pernah rutin diadakan di TVRI Jakarta. Seluruh ofisial dari Pertina. Setelah tinju amatir, masuk tinju pro dua atau empat partai. Semua ofisial dari tinju pro. Berlangsung sangat disiplin.
“Silakan bikin pertandingan, asal sesuai dengan aturan Pertina,” kata Hengky Silatang, di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. “Saya sudah komunikasi dengan Ketua Umum (Komaruddin Simanjuntak). Tidak ada masalah, selama tidak ada pelanggaran.”
Pelanggaran yang dimaksud seperti, tinju amatir tetapi dipimpin wasit tinju profesional. Ini sering terjadi. Sangat merusak aturan. Entah mengapa, Pertina membiarkannya berkali-kali. Petinju profesional yang sudah menyandang sabuk juara, diperbolehkan bertanding dengan petinju baru dalam aturan amatir. Pertina tidak pernah investigasi. Tidak pernah melihat langsung.
Ketika Rondeaktual.com bertanya, mengapa surat tidak dicabut, Hengky Silatang hanya menjawab seharusnya tidak begitu.
“Terima kasih kalau ada yang menyelenggarakan pertandingan tinju amatir. Tetapi, kalau dia bolak-balik atau pindah-pindah, sebentar tinju amatir, minggu depan main muai thai, atau di cabor lain, besok balik lagi ke tinju, itu yang tidak boleh. Mari kita bersama menjaga dan mempertahankan rasa bangga terhadap tinju amatir,” ajak Hengky Silatang.
Larangan bagi petinju yang pernah mengikuti pertandingan kick boxing, muai thai, MMA, dan cabor lain, pernah diberlakukan saat menghadapi Pra PON di GOR Laga Satria, Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 2019.
Panitia Pra PON Wilayah Timur dan Tengah jilid II, mencoret sejumlah petinju karena dianggap telah mengikuti pertandingan muai thai dan MMA.
Pertina juga harus melarang anggotanya maju sebagai promotor dan itu sudah terjadi. Pertina juga harus melarang “kiri-kanan oke” alias di Pertina sebagai pengurus di tinju pro juga pengurus. Ini harus dibersihkan oleh Pertina. (Finon Manullang)