Rondeaktual.com – Cabor tinju PON XXI Aceh-Sumatera Utara dipusatkan di Aula Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sangnawaluh, Siopat, Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara. Berlangsung selama 10 hari terus-menerus tanpa istirahat (rest day), dari 10 hingga 19 September 2024.
Berikut profil singkat 20 petinju (9 putri dan 11 putra) pemegang medali emas PON XXI/2024. Dimulai dari kelas 48 kilogram putri hingga kelas 86 kilogram putra.
KELAS 48 KG PUTRI – Merlin Tomatala (Papua Barat), secara luar biasa berhasil mengalahkan favorit juara Endang (Nusa Tenggara Barat). Dalam final yang disaksikan lebih 1.000 penonton, Merlin mengejar-ngejar Endang dan menang.
Bagi Merlin, ini dalah PON ketiga dengan hasil perunggu PON XIX Jawa Barar 2016, perak PON XX Papua 2020, dan emas PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.KELAS 50 KG PUTRI – Sejak awal, Israellah Saweho (Sulawesi Utara) sudah diduga kuat bakal merebut medali emas. Israellah membuktikannya dengan bersih, setelah dalam final mengalahkan Zalza Amoragam (Sumatera Utara).
KELAS 52 KG PUTRI – Beatrix Suguro (Kalimantan Selatan) adalah salah satu dari tiga yang tertuacdalam daftar pemegang medali emas putri PON 2024.Beatrix merebut medali emas melalui kerja keras melawan Ayu Pramustika (Jawa Barat).Beatrix murni hidup dari tinju. Setelah menyelesaikan sekolahnya di sebuah desa di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Beatrix meneruskan kariernya dari Pertina Sulut ke Pertina DKI, dan terakhir bergabung dengan Pertina Kalimantan Selatan.
Bratrix memulai PON di GOR Tengku Pangeran (PON Riau 2012) dengan medali perak. PON Jabar 2016 tidak menghasilkan medali. PON XX Papua 2020 merebut medali emas. PON XXI Aceh-Sumatera Utara merebut medali emas.
Bratrix hampir saja membuat sejarah baru kakak-adik merebut emas cabor tinju. Sayangnya sang adik Aldoms Suguro (Jakarta) gagal di final kelas bantam putra melawan Yosua Masihor (Sulawesi Selatan).
Di luar PON, Beatrix Suguro (Kalimantan Selatan) dan Aldoms Suguro (DKI Jakarta) telah membuat sejarah sebagai kakak-adik pertama yang merebut medali emas tinju dari Piala Wapres RI di Lahat, Sumateta Selatan, pada 2013. Selain medali emas dan pada malam yang sama, Beatrix dan Aldoms terpilih best boxer. Sebelumnya dan sampai sekarang peristiwa semacam itu belum pernah terjadi.
KELAS 54 KG PUTRI – Novita Sinadia (Jakarta) membuat rekor dua kali berturut-turut merebut medali emas kelas terbang PON XX Papau 2020 dan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Pada 2019, Novita yang sudah menjalani panggilan pelatnas di Jakarta untuk mengikuti kejuaraan dunia putri di Tiongkok, dilarang bertanding setelah kedapatan bahwa umurnya belum cukup 19 tahun untuk elite women’s.
KELAS 57 KG PUTRI – Ratnasari Devi (Jakarta), ternyata semakin dewasa semakin bagus. Pada PON XX Papua 2020, Ratnasari gagal medali. Tidak menghasilkan apa-apa. Di Pematangsiantar, Ratnasari berhasil merebut medali emas kelas bulu putri, setelah menaklukkan Erniati Ngongo (Nusa Tenggara Timur). Kemenangan Ratnasari menjadi sangat lengkap karena setiap kemenangannya diperoleh melalui unanimous decision. Selalu menang telak.
KELAS 60 KG PUTRI – Reka Kasibulan (Jawa Barat) mengalahkan Nurul Nukuhehe (Jakarta) untuk merebut medali emas kelas ringan putri.Pada Pra PON I di Makassar, Reka Kasibulan sudah membuka dugaan bahwa karier tinjunya bakal berkembang. Permainan tinjunya enak dilihat dan mampu menggoyahkan setiap lawan. Stamina bagus. Pukukan keras.Selamat ya, sudah memberikan yang terbaik untuk tinju Jawa Barat.
KELAS 63 KG PUTRI – Huswatun Hasanah (Nusa Tenggara Barat) adalah satu-satunya petinju putri Indonesia paling berprestasi. Angkatan Darat ini sudah tiga kali ikut PON dengah hasil medali perak kelas ringan PON XIX Jawa Barat 2016, medali emas kelas ringan PON XX Papua 2020, dan medali emas kelas weler ringan PON XXI Aceh-Sumatera Utara.Di luar PON, Huswatun Hasanah adalah pemegang medali perunggu kelas ringan Asian Games di Jakarta pada 2018 dan pemegang medali perak kelas ringan Asia pada 2020.
KELAS 66 KG PUTRI – Christina Jembay (Papua Barat) adalah salah satu dari tiga juara tertua putri dalam sejarah PON.Christina awalnya adalah pemegang medali perunggu kelas bulu PON XVIII Riau 2012. Kemudian naik ke kelad bulu dan merebut medali emas PON XIX Jawa Barat 2016. PON XX Papua 2020, Christina merebut medali emas kelas bulu. PON XXI/2024, Christina naik dua kelas sekaligus dan lagi-lagi merebut medali emas kelas welter, setelah dalam final mengalahkan petinju tuan rumah Novizar Maulina.Christina pernah dijuluki sebagai ratu kelas bulu Nasional dan sempat menjadi langganan penghuni pelatnas. Belakangan nama tidak pernah lagi masuk dalam daftar pelatnas.
KELAS 70 KG PUTRI – Welmy Pariama (Maluku), di usia mendekati 40, masih mampu sebagai yang terkuat di kelas menengah ringan, 70 kilogram, setelah dalam final mengalahkan harapan Jawa Barat, Retno Apris.Bisa jadi Welmy yang pertama lima kali ikut PON. Ia memenangkan medali emas kelas welter ringan PON XIX/2016 dan medali emas kelas menengah ringan PON XXI/2024.Salah satu yang mendorong langkah Welmy Pariama memenangkan medali emas adalah serangan kidalnya yang kuat. Menakutkan bagi setiap.
KELAS TERBANG RINGAN, 48 KG, PUTRA – Dio Koebanu (Nusa Tenggara Timur), secara meyakinkan mematahkan semua serangan paling brutal dari tangan fighter sejati Exel Karimela (Sulawesi Utara). Dio menjadi harapan baru kelas terbang ringan.
KELAS TERBANG, 51 KG, PUTRA – Ingatan Ilahi (Riau). Sekali lagi, Ingatan mempersembahkan medali emas kelas terbang kedua kalinya untuk Provinsi Riau. Dalam final yang berapi-api, Ingatan mengalahkan Duta Simatupang (Sumatera Utara).
Pada PON XX Papua 2020, Ingatan mengalahkan Aldoms Suguro (DKI Jakarta). Ingatan menjadi petinju Riau pertama dan satu-satunya dua kali memenangkan medali emas PON. Hebat.
KELAS BANTAM, 54 KG, PUTRA – Yosua Masihor (Sulawesi Selatan) merebut emas satu-satu dari cabor tinju. Dalam final kelas bantam putra, Yosua mengalahkan Aldoms Suguro. PON lalu, Yosua merebut medali perunggu.
KELAS BULU, 57 KG, PUTRA – Asriudin Tapalaola (Jakarta), berusia 22 tahun, mengalahkan andalan Sulawesi Utara, Nolvy Engkeng.Ini adalah penampilan pertama Asriudin di arena PON. Ia meninggalkan Kota Ternate untuk meneruskan karier tinjunya melalui sekolah atlet Ragunan, Jakarta. Tidak sia-sia meninggalkan Kota Ternate. Juh dari orangtua dan saudara, termasuk sahabat bermainnya di usia muda.
KELAS RINGAN, 60 KG, PUTRA – Walmer Pasiale (Jawa Barat). Ia lebih baik dari sebelumnya. Pada PON Papua, Walmer merebut medali perak kelas ringan, setelah kalah melawan Matius Mandiangan. Di Pematangsiantar, Walmer sukses merebut medali emas kelas ringan, setelah mengalahkan Emanuel Maubere (Nusa Tenggara Timur).
KELAS WELTER RINGAN, 63,5 KG, PUTRA – Farrand Papendang (Sulawesi Utara), masih yang terkuat untuk kelas welter ringan. Farrand merebut medali emas melalui kemenangan atas Jekri Riwu (Bali).
KELAS WELTER, 67 KG, PUTRA – Matius Mandiangan (Jakarta) merebut emas di sisa usianya melalui kemenangan angka melawan Libertus Gha (Nusa Tenggara Timur).
Ini adalah PON keempat Matius dengan tiga medali emas dan satu perunggu kelas ringan PON XIX 2016. Emas Matius datang dari PON Riau 2012, PON Papua 2020, PON Aceh-Sumatets Utara 2024.Sebelum memenangkan medali emas kelas welter di Pematangsiantar, Matius Mandiangan mengingatkan pekerjaan yang pernah dijanjikan KONI tiga tahun silam. Semoga janji pekerjaan bisa terjawab, menyusul sukses merebut medali emas PON 2024.
KELAS MENENGAH RINGAN, 71 KG, PUTRA – Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara) sekali lagi mengalahkan musuh besarnya Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat) di semifinal dan sekali lagi merebut medali emas PON kedua untuk Provinsi Sumatera Utara. Di final, Sarohatua mengalahkan Veri Sagala (Riau).Pada final kelas welter PON Papua tiga tahun silam, Sarohatua mengalahkan Saputra Samada.
KELAS MENENGAH, 75 KG, PUTRA – Vinky Montolalu (Sulawesi Utara) memberikan yang terbaik di ujung usianya dengan merebut emas melalui kemenangan atas Burhanuddin Aduraf (Jawa Tengah). Ini merupakan PON terakhir Vinky Montolalu. Pada PON XXII NTT-NTB 2028, oleh usia, Vinky tidak boleh lagi ikut PON. Tinju amatir dibatasi sampai umur 40. Vinky sekarang sudah 37.
KELAS BERAT RINGAN, 80 KG, PUTRA – Brama Betaubun (Jawa Barat) merebut emas setelah mengalahkan Frendy Puray (Papua Barat). PON lalu, Bram merebut medali emas. Sampai sekarang, Brama belum menemukan lawan yang seimbang.
KELAS PENJELAJAH, 86 KG, PUTRA – Maikhel Muskita (Jawa Barat) merebut emas PON kedua. PON sebelumnya, Maikhel bertanding di kelas menengah dan merebut medali emas.Maikhel sama seperti Brama Betaubun, tidak memiliki lawan yang sepadan. Kemampuan dan kekuatan tangannya melebihi lawan-lawannya. (Finon Manullang)