Rondeaktual.com, Jakarta – Mantan petinju pro yang pernah terjun sebagai promotor, Tobias Pattiasina, ternyata punya cerita menarik. “Saya pernah bikin pertandingan di Ambon dengan rekor penonton terbanyak. Kalau tidak salah sampai sekarang belum pecah,” kata Tobias.
Pria plotos ini bicara di Ayam Grepek Bu Ter, Jalan Boulevar Raya, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/6/2018). Sore itu Tobias menjadi tuan rumah mengundang beberapa mantan petinju dalam Keluarga Besar Tinju Indonesia atau KBTI.
Rekor penonton terbanyak terjadi ketika Tobias menjadi promotor untuk pesta tinju Indonesia Emas 50 Tahun Merdeka. Berlangsung di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku, 26 Agustus 1995.
Nico Thomas (Indonesia) menghadapi Sang-sul Lee (Korea) sebagai partai utama kejuaraan OPBF kelas terbang mini. Nico berhasil mempertahankan gelar.
“Waktu itu saya masih bertinju dan ikut main. Petinju menginap di tempat penginapan Gonzales di Karangpanjang,” kata Syaripuddin Lado. “Promotornya Tobias. Penata tanding Tourino Tidar. Saya ikut tanding tapi dengan siapa ya? Saya sudah lupa,” Lado menambahkan.
Perjalanan Tobias lebih banyak sebagai petinju daripada promotor. Ia bertinju di Arseto Boxing Camp Jakarta kemudian pindah ke Tonsco Boxing Camp. Tobias sangat ingat dengan orang yang melatihnya; almarhum Charles Thomas.
“Selama bertinju, yang saya ingat hanya dua. Pertama bertanding melawan Said Iskandar di Pulau Seribu dengan promotor Tinton Soeprapto dan terakhir naik ring pas mandatory fight melawan Yossy Amnifu kejuaraan Indonesia kelas bantam yunior di GOR Dharma Ayu, Indramayu, Jawa Barat.”
Sejak pertandingan di Indramayu, Tobias menggantungkan sarung tinju. “Selesai tinju masuk organisasi kepemudaan,” kata Tobias. Sempat dua periode menjabat sebagai Ketua Komisi Bidang Organisasi.
Tahun 2009 pindah profesi sebagai pengusaha alat kesehatan dan sekarang lebih mendalami usaha ayam grepek.
Finon Manullang