Rondeaktual.com – Pertandingan tinju pro kembali bakal diperlihatkan. Menampilkan dua bintang tinju amatir; Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara) dan Sunan Amoragam (Maluku Utara).
Judul: Holywings Sport Night Jakarta.
Tempat: HW Superhouse Satrio, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Waktu: Minggu, 15 Desember 2024, pukul 17.00-23.00.
Promotor: Ivan Tanjaya, Paris Pernandes, Ricco.
Matchmaker: Ricco.
Pengawas pertandingan/ofisial ring: Asosiasi Tinju Indonesia.
Sarohatua 2 Kali Medali Emas PON
Sarohatua Lumbantobing asal Tarutung, Sumatera Utara, memiliki prestasi tiga kali ikut PON. Sekali merebut medali perunggu kelas welter ringan PON XIX/2016 Jawa Barat. Dua kali merebut medali emas PON (kelas welter pada PON Papua 2020 dan kelas menengah ringan PON Aceh-Sumatera Utara 2024).
Sarohatua Lumbantobing telah bertanding di tingkat internasional. Tiga kali ikut SEA Games (sekali medali perunggu kelas welter ringan dan dua kali medali perak kelas welter).
Sarohatua akan memulai debut pronya melawan pendatang baru bernama Firman Muharram asal Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut Ferry Christian dari Holywings, pertandingan Sarohatua Lumbantobing dengan Firman Muharram akan berlangsung dalam kelas menengah 4 ronde kali 3 menit.
Sarohatua asal Tarutung, berusia 27 tahun dengan tinggi 180 sentimeter. Firman asal Surakarta, berusia 24 tahun dengan tinggi 175 sentimeter. Rekor Sarohatua menang-kalah-draw 0-0-0 dan rekor Firman 0-1-0.
Nama Firman Muharram tidak dikenal di pertinjuan Tanah Air. Penggemar tentu akan mengharap Firman dapat memberikan perlawanan terbaiknya. Berjuang untuk memenangkan pertandingan.
Melihat perjalanan tinjunya, Firman akan datang sebagai underdog besar. Namanya tidak pernah terdengar di pertandingan besar versi Pertina. Tidak pernah merasakan kerasnya persaingan PON. Tidak pernah ikut SEA Games.
Sarohatua diperkirakan bakal memukul KO lawannya dengan sangat mudah, atau TKO. Sebab dalam tahun terakhir, KO sudah mulai dikurangi demi menghindari cidera permanen. Tinju pro sekarang lebih banyak TKO, bukan KO, dengan cara wasit menghentikan pertandingan bila petinju menerima delapan pukulan beruntun tanpa balas. Bahkan empat pukulan yang dianggap mematikan sudah layak untuk dihentikan. Wasit tidak harus menunggu petinju dibantai sampai tumbang.
Bila tidak ada setingan, pertandingan ini tak lebih dari satu ronde. Sarohatua favorit besar untuk memenangkan pertandingan. Rekornya harus diisi dengan KO sebanyak yang dia bisa lakukan. Harus sengaja cari lawan enteng, yang kena jab saja tumbang, yang sering diartikan petinju demam panggung. Bila berakhir sampai habis ronde, maka matchmaker harus siap-siap dianggap salah dalam menyusun partai.
Sama seperti debut pro Sunan Amoragam tiga tahun silam di Kampung Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, Sabtu siang, 28 Agustus 2021. Wasit Nus Ririhena harus menghentikan pertandingan pada ronde kedua ketika Konstantin Matakur hanya bisa bersandar di tali ring dan membiarkan enam pukulan beruntun Sunan Amoragam mendarat telak.
Sarohatua jelas membutuhkan KO/TKO. Pantang unanimous decision. KO/TKO sangat diperlukan dalam tinju pro. Ini sebagai modal besar untuk “menjual” pertandingannya di tahun mendatang.
Sekali lagi, Sarohatua Lumbantobing adalah favorit besar. Tetapi, tinju sering membuat kejutan. Dengan satu ayunan tangan yang kuat, Firman Muharram bukan tidak mungkin mengubur mimpi Sarohatua Lumbantobing. (Finon Manullang)