Rondeaktual.com – Di tengah sepi pertandingan tinju pro, Serka Ghalatry Sonny berhasil merebut gelar juara Indonesia sabuk KTPI untuk kelas bulu yunior, 55.338 kilogram.
Di bawah bimbingan pelatih Subur Yanto Siregar, Sonny berhasil mengalahkan Adam Wijaya dari Lembata Boxing Camp Jakarta di Bandung, Senin malam, 20 Januari 2025.
Perjalanan Sonny untuk kembali menjadi juara Indonesia tidaklah muda. Pada ronde pertama, Sonny terjatuh ketika terjadi rangkulan. Di ronde selanjutnya, Sonny tiga kali terjatuh. Semua akibat hilang keseimbangan tubuh, yang membuatnya terpeleset. Tidak ada hitungan dari wasit, karena jatuh bukan knockdown.
Petinju idola Kota Bandung itu juga mendapat teguran dari wasit Jufrison Pontoh, karena membalikkan tubuh dan benturan kepala ke muka lawan. Bibir Adam Wijaya robek dan berdarah.
Sepanjang pertandingan sepuluh ronde, Sonny empat kali terjatuh bukan karena pukulan. Wasit tidak mengurangi poin dan membersihkan sarung tinjunya.
Pada ronde lima di tengah panasnya sorakan penonton, Ghalatry Sonny melepaskan pukulan kidal tangguh menjatuhkan Adam Wijaya, yang tergeletak di bawah tali ring persis satu meter dari meja dokter pertandingan, dr. Junedi Anthonius Sagala.
Wasit memberikan hitungan. Hampir semua penonton menduga Adam Wijaya selesai. Ternyata tidak. Adam Wijaya tiba-tiba bangkit dari tidurnya dan siap meneruskan sisa ronde. Adam Wijaya memberikan perlawanan terbaiknya sampai habis ronde. Ia menerima kekalahannya, namun memperlihatkan bibirnya yang pecah akibat benturan kepala lawan.
Setelah menyelesaikan sepuluh ronde, tiga hakim memberikan nilai untuk kemenangan mutlak Ghalatry Sonny.
Hakim A, Hanny Manansang 96-91.
Hakim B, Oki Abi Bakrin 98-91.
Hakim C, Nus Ririhena 97-92.
Cita-cita Menjadi Juara Dunia
Southpaw Ghalatry Sonny adalah putra mendiang pelatih tinju Bandung yang merupakan mantan juara Sarung Tinju Emas, Aprilng Suyono. Sang ayah telah mendidiknya sejak mulai tumbuh remaja.
Rondeaktual.com bertanya, setelah juara Indonesia apa rencana seterusnya, inilah yang disampaikan Ghalatry Sonny.
“Saya ingin menjadi juara dunia, setelah sekolah perwira. Saya kira menjadi juara dunia adalah impian setiap petinju,” kata Serka Ghalatry Sonny, mantan petinju amatir Jawa Barat, yang pernah melawan juara SEA Games Aldoms Suguro.
Di amatir, Ghalatry Sonny mencatat rekor empat kali juara Nasional, terpilih petinju terbaik (The Best Boxer), juara Piala Walikota, juara Piala Gubernur dan The Best Boxer Piala Pangdam tahun 2011.
Di tinju pro, seingat Ghalatry Sonny, ia mengalahkan Adam Wijaya (Jakarta), Arief Blader (Jawa Tengah), Waldo Sabu (Kabupaten Bogor, Chanom Shonkam (Thailand).
Ghalatry Sonny pernah menjadi juara Asia, juara Indonesia, merebut sabuk emas KSAD Dudung Abdurachman, merebut sabuk emas Pangdam Siliwangi, merebut sabuk emas Pangdam Tanjungpura. Prestasi tinju pronya sangat bagus. Sonny salah satu petinju Siliwangi Boxing Camp yang taat dan tinggi disiplin.
Apa komentar Ghalatry Sonny tentang tinju pro Indonesia, inilah yang disampaikannya: “Tinju pro kita sangat luar biasa dan telah memberikan pengalaman sangat berkesan di mana pun saya bertanding.”
Ketika diminta sarannya untuk para calon petinju, inilah yang dikatakan Ghalatry Sonny: “Bagi calon petinju yang ingin berprestasi, intinya jika ingin menjadi juara, kalahkan diri sendiri. Setelah itu, kalian akan bisa mengalahkan 1.000 lawan yang akan dihadapi.”
Apa enaknya menjadi seorang petinju pro? “Bagi saya, menjadi petinju profesional salah satu cita-cita saya untuk keliling Nusantara dan keliling dunia dengan cara meraih prestasi tanpa mengeluarkan biaya.”
Malam tinju pro di Bandung, Senin malam, 20 Januari 2025.
Tentang Ghalatry Sonny
Nama: Serka TNI-AD Ghalatry Sonny Morison.
Nama ring: Ghalatry Sonny.
Tempat dan tanggal lahir: Bandung, 11 Maret 1993.
Usia: 31 tahun.
Bertinju: Southpaw, tangan kiri di depan dan tangan kanan di belakang.
Nama istri: Devy Indriyani.
Nama anak: Rachel Aurella Morison.
Pekerjaan: TNI (Paldam III/Siliwangi).
Tempat latihan: Sasana Tinju Siliwangi Bandung.
Pelatih: Subur Yanto Siregar dan Serka Anwar Solihin.
Manajer: H. Welly Koto, SH.
Rekor: Menang-kalah 14-4 (7 KO). (Finon Manullang)