Rondeaktual.com – Hanya satu menit setelah seluruh pertandingan tinju pro selesai, boxing announcer meninggalkan pesan terakhir di atas ring; “sampai jumpa pada seri kedua”.
Seperti diberitakan Rondeaktual.com, promotor Johnny Khoe menyelenggarakan malam tinju pro dua kejuaraan Indonesia dan 5 partai tambahan di Orca Club Bandung, Senin malam, 20 Januari 2025.
Seri kedua yang dimaksud penyiar tinju tadi akan berlangsung di Bandung. Matchmaker juga menjelaskan demikian, akan diadakan di salah satu tempat hiburan milik promotor Johnny Khoe. Mungkin setelah Lebaran, kata matchmaker, yang mengaku sudah mengunjungi lokasi pertandingan seri kedua. Katanya, lebih besar dari Orca Club.
Menyambung apa yang disampaikan bahwa akan ada seri kedua, penulis bercakap-cakap dengan promotor Johnny Khoe.
Penulis: Kapan seri kedua berlangsung, kalau boleh tahu.
Johnny Khoe: Lanjut atau tidak, semua tergantung petinju. Saya tidak bilang kecewa melihat penampilan petinju, saya tetap menghormati kemenangan. Kalau ditanya kapan seri kedua, sekarang saya mau bertanya, siapa petinju yang akan diorbitkan. Kalau ada, cepat kasih namanya biar segera saya kontrak.
Penulis: Tidak ada.
Johnny Khoe: Saya maunya umur 20-an.
Penulis: Kalau umur 20, mohon maaf menyerah. Belum pernah melihat petinju pro yang umurnya 20. Dulu ya, banyak dan itu terjadi pada era tinju siaran langsung. Setelah era pandemic COVID-19 yang mematikan hampir seluruh pertandingan olahraga, petinju pro Indonesia didominasi umur di atas 30 atau bahkan 40, banyak sekali. Apa itu yang Bapak maksud?
Johnny Khoe: Tidak. Saya mau umur 20-an. Saya sudah lama tidak aktif promotor. Di Bandung adalah perdana, setelah 20 tahun berhenti. Di situ baru saya tahu, usia petinju kita rata-rata sudah kepala tiga.
Tetapi, tidak usah kecil hati. Tetap semangat menjalani latihan. Saya berharap para pelatih mempersiapkan petinjunya dengan bagus.
Mari kita bina bersama-sama dari yang paling bawah. Umur 22 mungkin sudah juara Indonesia. Umur 23 sudah bisa ikut pertandingan internasional. Umur 24 sudah bisa juara Asia. Setelah itu kita persiapkan ikut kejuaraan dunia.
Petinju itu bukan dilahirkan, tetapi diciptakan. Juara itu diciptakan bukan oleh promotor saja, pelatih dan manajer sangat berperan besar dalam menciptakan juara. Badan tinju juga diperlukan. Semua stakeholder harus sama-sama memajukan tinju. Membuat regulasi yang harus dipatuhi. Legalitas itu sangat penting. Jangan sudah kita kontrak dan sudah terima uang tanda jadi, tiba-tiba menolak pertandingan saya dan memilih yang lain.
Pada era saya sebagai manajer JK Boxing Camp Jakarta, itu tidak pernah terjadi. Saya tidak pernah menerima kontrak ganda. Selesaikan dulu kontrak pertama, baru kontrak berikutnya.
Ibarat kita telah menerima lamaran, tiba-tiba membatalkan pernikahan secara sepihak kemudian meminta maaf. Ini bukan masalah minta maaf. Ini etika. Kalau ini terjadi kepada Anda atau saudara Anda, bagaimana perasaan Anda?
Tapi sudahlah, saya berharap ini tidak terulang kembali.
Penulis: Setelah 20 tahun kembali promotor, apa yang Anda pikirkan?
Johnny Khoe: Saya mau menciptakan petinju yang berkualitas, yang suatu saat bisa diorbitkan di tingkat internasional. Saya berharap latihan ditingkatkan lagi. Pelatih serius mengawasi latihan. Berharap seri kedua, saya akan lebih berhati-hati lagi.
Penulis: Ini yang terakhir, kehadiran promotor sangat dibutuhkan untuk mendorong tinju pro bangkit kembali.
Johnny Khoe: Saya sudah terjun dan saya melihat tinju mulai bangkit. Bulan depan ada di bali, di Surabaya, dan di Jakarta. Sepanjang Februari sudah ada tiga pertandingan dan ini sangat penting untuk kemajuan tinju.
Saya berharap,kawan-kawan saya dan para promotor bangkit lagi. Demi tinju pro mari kita bersatu. (Finon Manullang)