Rondeaktual.com, Jayapura, Oleh Septianus Jarisetouw – Tinju di Tanah Papua belum menunjukkan suatu prestasi yang membanggakan. Harus diakui, sangat sulit untuk mengejar prestasi di tingkat nasional dan regional. Tinju Papua, yang dahulu kala pernah sangat berprestasi, sekarang sangat tertinggal.
Hal ini karena tidak ada event atau kejuaran daerah tiap tahun untuk mengukur tingkat prestasi atlet tinju. Selama delapan tahun Pengprov Pertina Papua tidak buat kejurda tinju dan itu sangat disayangkan.
Tahun 2018 di bulan November, tinju Papua mulai bangkit. Di Kabupaten Mimika atas kesediaan pemerintah setempat, pertandingan tinju berlangsung.
Dalama catatan saya, Pengprov Pertina Papua tidak punya progran kegiatan tahunan yang terukur. Sementara kita tahu, sebentar lagi Papua menjadi tuan rumah PON XX/2020.
Ketika memotret kembali era 70-an. Ketika itu tinju Papua sangat diperhitungkan. Sejumlah atlet tinju terkenal di kelasnya memperkuat tim Garuda Indonesia seperti Lodwik Akwan, Benny Maniani, Seppy Karubaba, Charles Jarisetouw, dan masih banyak deret petinju Papua yang mengharumkan nama Papua bahkan nama Indonesia.
Di era itu atletnya yang gila cari sasana untuk latihan karena tiap tahun ada Kejurda dan Kejurnas yang terukur sehingga tingkat prestasi atlet secara pribadi selalu berusaha untuk mempertahankan nama dan gelar, tidak seperti sekarang.
Prestasi tinju juga tidak terlepas dari kualitas wasit dan hakim yang profesional dalam profesi wasit dan hakim yang menguasai peraturan pertandingan, juga tidak terlepas dari pelatih yang profesional yang menguasai teknik dan taktik pertinjuan sehingga ini semua akan bermuara kepada prestasi yang kita harapkan.
Bahwa sesungguhnya olahraga tinju amatir merupakan gerakan olahraga dari bagian olahraga yang tidak dapat dipisahlan dari gerakan olahraga Indonesia, yang bertujuan untuk membentuk jasmani dan rohani yang sehat, berkepribadian luhur dan sarat dengan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang tinggi, dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dari kebhinekaan.
Jadi di Pengprov Pertina Papua tidak ada event atau Kejurda yang digelar sebagai agenda tahunan Pertina yang bisa dan dapat mengukur suatu prestasi atlet akan kemajuan tinju di Papua.
Sehingga dari tidak ada event dan kejuaraan daerah, maka kami sebagai pemerhati tinju dan juga sebagai mantan wasit/hakim nasional dan juga sebagai Ketua Bidang Perwasitan Pengprov Pertina periode 2015-2019 dengan tegas mengatakan “Tinju Amatir Papua Matisurih”.
Septinus Jarisetouw, S.Sos, M.Pd, menulis dari Jayapura.