Rondeaktual.com – Penulis tidak pernah meliput sepanjang pertandingan tinju George Foreman yang luar biasa. Foreman telah mencatat prestasi besar dalam olahraga tinju sebagai:
- Juara kelas berat Olimpiade Mexico City 1968, dalam final mengalahkan Jonas Cepulis (Uni Soviet).
- Juara dunia tinju pro kelas berat tahun 1973, memukul KO-2 juara Joe Frazier.
- Juara dunia (untuk kedua kalinya) kelas berat tahun 1994, memukul KO-10 juara kidal Michael Moorer. Foreman, ketika itu 45 tahun, menjadi juara dunia tertua sepanjang sejarah kelas berat. Sampai sekarang, sudah 31 tahun.
Foreman lahir di Marshall, Texas, 10 Januari 1948.
Foreman meninggal dunia di Houston, Texas, 21 Maret 2025.
Baca Juga
Advertisement
Jumpa Big Foreman di Surabaya
Penulis merasa bersyukur bisa bertemu dengan Goerge Foreman di Surabaya.
Itu satu-satunya pertemuan penulis dengan Foreman. Pertemuan berlangsung secara borongan, bukan pertemuan eksklusif. Tidak ada wawancara.
Ketika itu penulis terikat kerja wartawan di sebuah harian pagi di Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
Foreman hadir di Gedung Go Skate, tempat pertandingan tinju yang legendaris di Jalan Embong Malang, Surabaya. Foreman menjadi tamu special bagi promotor A Seng.
Peristiwa yang sangat bersejarah terjadi pada Selasa malam, 22 Agustus 1995. Foreman ikut menyaksikan pertandingan internasional Indonesia-Thailand-Filipina berjudul Perayaan Indonesia Emas 50 Tahun Merdeka. Partai Kejuaraan Indonesia kelas welter yunior antara Ajib Albarado melawan Mudafar Dano.
Malam tinju yang luar biasa karya duet A Seng-Fajar Siahaan disaksikan antara lain:
Baca Juga
Advertisement
- George Foreman dan rombongan dari Amerika Serikat.
- Gubernur Jawa Timur H.M. Basofi Soedirman.
- Ketua Umum KTI Pusat, Mayjen TNI Hendropriyono.
- Ketua KTI Surabaya PW Affandy.
- Pangdam V/BrawijayaMayjen TNI Imam Oetomo.
Pada malam yang berbahagia, Panitia Pelaksana Fadjar Siahaan mengundang Foreman naik ke atas ring untuk acara lelang buku.
Akhirnya lelang buku George Foreman dimenangkan oleh Ketua KTI Surabaya, PW Affandy dengan penawaran tertinggi Rp 22 juta.
Hasil lelang buku langsung diserahkan kepada Hendropriyono, yang seterusnya dipergukan untuk keperluan tinju pro.
Baca Juga
Advertisement
“Saya berterima kasih bisa hadir di tengah-tengah ring tinju,” kata Foreman. “Saya ingin datang lagi ke sini bersama istri. Saya merasa seperti berada di dalam rumah sendiri,” katanya.
Foreman tercatat sebagai juara dunia kelas berat keempat yang pernah datang ke Indonesia. Tiga lainnya adalah Muhammad Ali, Larry Holmes, dan Evander Holyfield.
Kehadiran Foreman ke Indonesia atas prakarsa RCTI, televisi swasta pertama di Indoesia. Perjalanan Foreman dimulai dari Jakarta, Surabaya, dan terakhir Pulau Dewata Bali.
Baca Juga
Advertisement
Tinggalkan Komentar..