Mengenang Petinju Legendaris George Foreman: Pernah Ke Indonesia

FOREMAN SURABAYA
Dari kiri: Ketua Umum KTI Pusat Hendropriyono, promotor (alm) A Seng, Ketua KTI Surabaya PW Affandy memegang buku George Foreman, Wewe (putra A Seng), George Foreman, dan Fadjar Siahaan di Gedung Go Skate, Selasa, 22 Agustus 1995. (Foto dari buku Memoar Tinju Profesional)

Rondeaktual.com – Penulis tidak pernah meliput sepanjang pertandingan tinju George Foreman yang luar biasa. Foreman telah mencatat prestasi besar dalam olahraga tinju sebagai:

  • Juara kelas berat Olimpiade Mexico City 1968, dalam final mengalahkan Jonas Cepulis (Uni Soviet).
  • Juara dunia tinju pro kelas berat tahun 1973, memukul KO-2 juara Joe Frazier.
  • Juara dunia (untuk kedua kalinya) kelas berat tahun 1994, memukul KO-10 juara kidal Michael Moorer. Foreman, ketika itu 45 tahun, menjadi juara dunia tertua sepanjang sejarah kelas berat. Sampai sekarang, sudah 31 tahun.

Foreman lahir di Marshall, Texas, 10 Januari 1948.

Foreman meninggal dunia di Houston, Texas, 21 Maret 2025.

Advertisement

KAMIS FOREMAN COVERJumpa Big Foreman di Surabaya

Penulis merasa bersyukur bisa bertemu dengan Goerge Foreman di Surabaya.

Itu satu-satunya pertemuan penulis dengan Foreman. Pertemuan berlangsung secara borongan, bukan pertemuan eksklusif. Tidak ada wawancara.

Ketika itu penulis terikat kerja wartawan di sebuah harian pagi di Surabaya.

Advertisement

Foreman hadir di Gedung Go Skate, tempat pertandingan tinju yang legendaris di Jalan Embong Malang, Surabaya. Foreman menjadi tamu special bagi promotor A Seng.

Peristiwa yang sangat bersejarah terjadi pada Selasa malam, 22 Agustus 1995. Foreman ikut menyaksikan pertandingan internasional Indonesia-Thailand-Filipina berjudul Perayaan Indonesia Emas 50 Tahun Merdeka. Partai Kejuaraan Indonesia kelas welter yunior antara Ajib Albarado melawan Mudafar Dano.

Malam tinju yang luar biasa karya duet A Seng-Fajar Siahaan disaksikan antara lain:

Advertisement

  • George Foreman dan rombongan dari Amerika Serikat.
  • Gubernur Jawa Timur H.M. Basofi Soedirman.
  • Ketua Umum KTI Pusat, Mayjen TNI Hendropriyono.
  • Ketua KTI Surabaya PW Affandy.
  • Pangdam V/BrawijayaMayjen TNI Imam Oetomo.

Pada malam yang berbahagia, Panitia Pelaksana Fadjar Siahaan mengundang Foreman naik ke atas ring untuk acara lelang buku.

Akhirnya lelang buku George Foreman dimenangkan oleh Ketua KTI Surabaya, PW Affandy dengan penawaran tertinggi Rp 22 juta.

Hasil lelang buku langsung diserahkan kepada Hendropriyono, yang seterusnya dipergukan untuk keperluan tinju pro.

Advertisement

“Saya berterima kasih bisa hadir di tengah-tengah ring tinju,” kata Foreman. “Saya ingin datang lagi ke sini bersama istri. Saya merasa seperti berada di dalam rumah sendiri,” katanya.

Foreman tercatat sebagai juara dunia kelas berat keempat yang pernah datang ke Indonesia. Tiga lainnya adalah Muhammad Ali, Larry Holmes, dan Evander Holyfield.

Kehadiran Foreman ke Indonesia atas prakarsa RCTI, televisi swasta pertama di Indoesia. Perjalanan Foreman dimulai dari Jakarta, Surabaya, dan terakhir Pulau Dewata Bali.

Advertisement

Finon Manullang, penulis buku Memoar Tinju Profesional edisi 1995