Rondeaktual.com, Jakarta – Hari ini (Kamis, 16/5/2019) Yani Hagler melakukan perjalanan dari Batu ke Malang. Ia membawa gitar buatannya sendiri. “Mas Mintohadi pesan, makanya aku bawakan. Aku baru sampai di rumahnya, di Malang,” kata Yani Hagler melalui ponselnya.
Yani menetap di Batu, Jawa Timur. Sekarang menjadi pelatih bersama Ferry Moniaga menangani persiapan petinju Jawa Timur menghadapi Pra PON Wilayah Timur.
Yani berkali-kali menyampaikan rasa kagum tentang perjuangan hidup Mintohadi, mantan juara Indonesia kelas terbang tahun 90-an, yang buta akibat tinju.
“Tidak bisa melihat tetapi lancar mengirim SMS.,” kata Yani Hagler, mantan juara Indonesia kelas terbang yunior dari Sawunggaling Surabaya. “Semula aku ragu dan mau tanya, kok bisa mengirim SMS (belakangan Mintohadi menggunakan Whats App). Kalimatnya bagus lagi. Tapi aku pikir jangan ah. Nanti tersinggung. Tidak enak. Tapi aku tes. Aku kirim SMS, eh dibalas dengan cepat dan tidak akan kalimat yang tertinggal,” kata Yani.
Penasaran. Suatu ketika Yani pergi ke Malang untuk menjumpai Mintohadi. “Ternyata benar. Dia memang tidak melihat tetapi bisa bekerja. Dia jua bisa jual pulsa. Itu sangat luar biasa,” puji Yani.
Soal gitar, Yani memang sudah lama memproduksi gitar. Ia kerjakan sendiri di Batu kemudian ditawarkan ke rekan-rekan tinju dan banyak yang sudah beli.
Berapa harga gitar karya Yani Hagler?
“Aku belinya cuma lima ratus ribu. Mungkin dia kasih diskon. Aku suka dan cocok,” kata Mintohadi, mantan petinju asuhan Akas Boxing Camp Probolinggo.
“Kalau Mas Yani Hager itu enak,” kata Mintohadi, yang kini terkenal sebagai ahli terapi pijat. “Dia ke seni naik sepeda motor. Bisa lihat kiri-kanan. Kalu aku kan tidak. Gelap.” (finon manullang)