Rondeaktual.com, Jakarta – Masih ingat Suwarno Perico, 57 tahun? Mantan juara Indonesia kelas welter yunior dari Sawunggaling Surabaya ini menyimpan rekor KO tercepat di Jepang; 90 detik.
Tapi nanti dulu. “Itu bukan rekor menang KO tercepat melainkan rekor kalah KO tercepat. Aku kalah KO hanya dalam 90 detik saat bertanding kejuaraan OPBF (Asia dan Pasifik) kelas ringan di Jepang. Aku tidak sadar, tahu-tahu pertandingan sudah selesai. Sarung tinju sudah dilepas. Aku tanya pelatih (Setijadi Laksono), ada apa ini? Pelatih bilang sudah diam saja. Kamu sudah KO. Sudah habis. Dibilang gitu aku langsung sadar,” kata Suwaarno Perico, duda yang sekarang menetap di Tulungagung, Jawa Timur.
Suwarno Perico mengakui jika karir tinjunya tidak bagus. “Aku empat kali kejuaraan Indonesia kelas welter yunior, tiga kali kalah dan hanya sekali menang dan menjadi juara saat mengalahkan Bongguk Kendi di Blitar. Aku sekali kejuaraan kelas welter dan kalah melawan Wayan Budawarsa dari Bali.”
Tidak hanya kalah dalam kejuaraan Indonesia, Suwarno Perico juga kalah dalam pertandingan non gelar melawan petinju top seperti Juhari (mantan juara OPBF kelas ringan), Thomas Americo (mantan juara OPBF kelas welter yunior), Kay Siong (mantan juara Indonesia kelas ringan dan kelas welter), Joko Arter (mantan penantang juara dunia), Jimmy Sinantan (mantan juara Indonesia kelas ringan), Luluk Uswahir (mantan juara Indonesia kelas ringan yunior).
“Lawan aku petinju top semua. Mereka para mantan juara,” tambah Suwarno Perico, yang satu angkatan dengan Marthen Kasangke, Wongso Indrajit, Marvin Harsen. (finon manullang)