Setelah 19 Tahun Dibekukan, Piala Gubernur DKI Kembali Dipertandingan

RICKY NOTTY BEST BOXER GUBERNUR
Petinju terbaik Piala Gubernur DKI 2006 Ricky Notty (kanan) bersama Hengky Silatang (tengah) dan AKP Akasa Rambing (kiri) dalam acara tinju Car Free Day, Minggu, 29 April 2018. (Foto: Ronde Aktual)

Rondeaktual.com – Setelah 19 tahun dibekukan alias tidak pernah dipertandingkan, akhirnya tinju Piala Gubernur DKI Jakarta kembali diperebutkan. “Tinju Piala Gubernur untuk menyambut HUT Kota Jakarta,” kata Ketua Panitia Piala Gubernur 2025, Kesit Budi Handoyo, yang juga Ketua PWI Jaya.

Piala Gubernur DKI Jakarta terakhir dipertandingkan di Kota Wisata, Halaman Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, tahun 2006, ketika Sutiyoso menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Pertandingan tersebut ditangani oleh legenda tinju Indonesia, Syamsul Anwar Harahap dan para mantan petinju. Pada pertandingan terakhir, Ricky Notty yang memenangkan medali emas kelas bulu terpilih Petinju Terbaik membawa pulang Piala Gubernur Sutiyoso.

Advertisement

Pialanya masih ada, disimpan di rumah orangtua di Jakarta,” kata Ricky Notty, yang sudah cukup lama terikat sebagai pelatih tinju pelajar DKI Jakarta.

Sekarang, Tinju Indonesia siap menggelar Piala Gubernur Pramono Anung dalam rangka menyambut HUT Kota Jakarta ke-498. Panitia terdiri dari PWI Jaya dan insan Tinju Indonesia, memilih pertandingan pada tanggal 19 hingga 21 Juni 2025.

Tempat pertandingan sedang dipertimbangkan apakah di Jakarta Internasional Velodrume, Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, atau di kompleks olahraga “termegah dan terbesar” yang berlokasi di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Provinsi DKI, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Advertisement

Piala Gubernur 2025 mendapat dukungan kuat dari Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Cara Mendaftar dan Data Penting

  • Pengurus sasana boleh mendaftarkan atletnya melalui pelatih Indra de Santo dan Elijose Pangaribuan.
  • Kategori pelajar, putra dan putri.
  • Junior (muda), putra dan putri.
  • Youth (remaja), putra dan putri.
  • Elite (dewasa), putra dan putri.
  • Tidak ada juara umum.
  • Pemenang pertama menerima medali emas.
  • Pemenang kedua menerima medali perak.
  • Pemenang ketiga (dua atlet) menerima medali perunggu.
  • Petinju terbaik membawa pulang piala.
  • Petinju harapan membawa pulang piala.
  • Petinju favorit membawa pulang piala.

Semoga “Tinju Indonesia” lebih maju sehingga bisa melahirkan juara yang baik.

Advertisement