Rondeaktual.com, Jakarta – Pelatih tinju Hugo Gosseling tak mau berhenti berkarya. Meski sibuk menangani persiapan tim Pra PON DKI, Hugo tetap memberikan waktunya untuk menciptakan lagu.
Akhir pekan lalu misalnya, usai mengikuti undangan makan siang bersama di Ciseeng, Bogor, Hugo langsung menuju studio rekaman, yang terletak di daerah Bekasi.
Selain menciptakan lagu, Hugo juga aktif rekaman. Ia pernah berkolaborasi dengan juara dunia tahun 1985 Ellyas Pical, juara dunia tahun 1989 Nico Thomas, dan almarhum Wiem Sapulette.
Lagu daerah Maluku yang diciptakannya maupun dinyanyikannya sudah tidak terhitung banyaknya. “Lagu rohani saya juga banyak,” katanya.
Hugo tidak bisa memilih mana yang lebih favorit antara tinju dan musik. Dua-duanya, bagi Hugo, sangat berharga dalam hidupnya. Gitar dan sarung tinju sulit jauh dari hidupnya.
Memegang gitar dan menciptakan lagu sama asyiknya ketika ia menangani seorang pemula menjadi seorang petinju yang tangguh.
Sebelum menekuni karir sebagai pelatih, Hugo adalah seorang petinju amatir. Ia hampir saja terjun sebagai petinju profesional.
“Saya tidak pernah sebagai petinju profesional. Tetapi, kalau sebagai pelatih tinju pro, ya. Mereka saya latih sampai juara.”
“Saya dulu bangga melihat permainan tinju Frans VB dan saya ingin belajar tinju dengan beliau,” kenang Hugo Gosseling, yang tinggal di Asrama Polisi Ex Brimob Cilincing, RT 001 RW 07, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Suatu ketika angan-angan Hugo tercapai; dilatih oleh Frans VB. (finon manullang)