Rondeaktual.com, Jakarta – Tidak terasa, ternyata mantan juara Indonesia kelas terbang Ippo Gala sudah mengabdi selama 20 tahun bekerja di sebuah pabrik, yang terletak di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Saya mulai bekerja setelah menggantungkan sarung tinju,” kata Ippo Gala, 49 tahun, kelahiran 11 Agustus 1969, Cilacap, Jawa Tengah.
Ippo Gala terakhir naik ring di Jakarta, 27 Juni 1998, kalah TKO ronde ketiga melawan petinju kidal asal Pirih Surabaya, Yani Malhendo.
“Itu pertandingan kejuaraan dunia (World Boxing Council International Super Flyweight Title). Promotornya orang terkenal, Bapak Tourino Tidar,” Ippo Gala menjelaskan.
Tourino Tidar pula yang membawa Ippo Gala bekerja sebagai satuan pengamanan (satpam).
“Waktu itu pabrik membutuhkan pengamanan. Tenaga saya dipakai lantaran petinju. Bukan saya saja yang diterima, banyak petinju yang direkrut.”
Ippo Gala menyebut nama Kairus Sahel, Adrianus Manopo, Nico Touriri, Robby Rahangmetan. Thomas Cun, Franky Polii, Nyong Manopo. Tetapi, hanya Ippo Gala satu-satunya petinju yang bertahan di sana, sampai sekarang.
“Saya pikirannya tidak macam-macam. Lurus saja. Satu jalur. Tidak kiri-kanan. Pikiran tidak bercabang. Fokus kerja di satu tempat. Saya tidak pernah berpikir untuk bekerja di tempat lain, makanya saya bisa bertahan selama 20 tahun. Dari mulai masuk sampai sekarang saya tidak mau ke mana-mana. Fokus kerja, itu yang ada dalam pikiran saya.” (finon manullang)