Rondeaktual.com, Jakarta, ditulis oleh Aryo Sulkhan – Tidak ada fans tinju Indonesia yang tidak mengenal nama Noldi Manakane, 32-24-2(18KO).
Sebagai mantan juara PABA dan pernah tampil menjadi penantang dalam kejuaraan dunia WBA kelas bantam, nama besar dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Pada kejuaraan dunia WBA tersebut, Noldi harus berhadapan dengan Koki Kameda yang kala itu merupakan petinju papan atas Jepang. Koki adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang kesemuanya juara dunia yaitu Koki Kameda, Daiki Kameda, dan Tomoki Kameda.
Koki Kameda adalah petinju glamour dan penuh kontroversi. Bahkan fans tinju Jepang terbelah dua dalam hal ini, sebagian menganggap Koki Kameda adalah seorang legenda, namun tidak sedikit pula yang menganggap dia hanya sebagai pecundang.
“Sebagian orang membayar tiket untuk melihat aku menang, sebagian lagi membayar untuk melihatku kalah. Tidak masalah, keduanya sama-sama membayar,” seloroh Koki Kameda menanggapi pro kontra terhadap dirinya.
Pada pertarungan keras sepanjang 12 ronde tersebut Noldi diharuskan menerima keputusan dengan kekalahan angka mutlak. Meskipun belum berhasil, namun pencapaiannya tidak bisa dianggap remeh karena hanya kalah angka dari seorang petinju papan atas dan memiliki rekor yang hampir sempurna. Noldi Manakane pun kemudian menjadi petinju yang cukup diperhitungkan di level Asia bahkan dunia.
Kali ini Noldi mendapatkan tantangan dari petinju “kemarin sore” asal Jepang, Juiki Tatsuyoshi. Meski dengan rekor yang cukup mentereng, 8-0-0 (5 KO), namun pengalaman dan jam terbang Noldi jauh di atasnya.
Tatsuyoshi juga bukan petinju yang memiliki kualitas sempurna seperti contohnya Naoya Inoue. Dia hanya petinju muda yang memiliki ambisi besar untuk mengalahkan petinju-petinju berpengalaman, dengan tujuan untuk mendongkrak popularitasnya. Sebuah keputusan yang sedikit terlalu berani untuk mencoba mengalahkan Noldi.
Peluang Noldi untuk menang dalam pertarungan ini cukup besar. Setidaknya dia akan mampu memberikan “pelajaran” bagi Tatsuyoshi bahwa jam terbang dan pengalaman sangatlah berperan dalam sebuah pertarungan. Meski tidak lagi menjadi juara PABA, namun kondisi fisik dan teknik bertarung Noldi terlihat masih sangat baik.
Di sela-sela kesibukannya melatih para member di Kemang Fight Gym, Noldi masih tetap berlatih tinju dengan keras. Dia selalu siap menerima tawaran pertandingan di mana saja dan kapan saja.
Pertarungan antara Noldi Manakane dan Juiki Tatsuyoshi direncanakan akan berlangsung pada 27 Juli di kota Osaka, Jepang. Selain Noldi Manakane, beberapa nama petinju Indonesia yang lain juga tercatat untuk bertanding dalam acara yang sama. Mereka antara lain adalah Gusti Elnino, Arega Yunian, dan Suwandaru.
Semua petinju menyatakan sangat siap untuk menghadapi pertandingan tersebut. Saat ini mereka mempersiapkan diri di sasana dan menjalankan program latihan yang diberikan oleh pelatih mereka masing-masing.
Aryo Sulkhan