Rondeaktual.com, Jakarta – Juara Indonesia tertua Master Suro, 49 tahun, ingin mengalahkan penantangnya, Roy Mukhlis, 32 tahun, melalui pertarungan 12 ronde di Stadion Chandradimuka, Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Juli 2019, malam.
Pertarungan Suro-Muklhis ditangani promotor Suprapto David, untuk kejuaraan Indonesia kelas ringan 12 ronde.
“Kalau ditanya peluang, saya kira 55-45 untuk Master,” kata Master Suro melalui pesan Whast App, beberapa jam sebelum naik ke atas timbangan. Acara timbang di Hotel Patra, Kebumen, Jumat (26/7/2019) pukul 13.30.
“Master tidak akan meremehkan lawan. Sebagai mantan juara, bagaimanapun Roy Muklhis pegang jam terbang yang kuat. Cuma, mampukah dia bertahan lebih dari delapan ronde memukul dan dipukuli?”
Ditanya tentang persiapan, Master Suro mengaku tidak ada masalah. “Persiapaan saya biasa saja. Tidak ada yang spesial, atau hampir sama ketika saya menantang Alpius Maufani di Purwokerto, tiga bulan yang lalu. Saya ingin mengalahkan Mukhlis dengan angka dan kalau mungkin dengan knock out. Kita lihat nanti bagaimana situasi di atas ring. Kalau mungkin menang KO, ya bagus. Mukhlis itu petinju pengalaman. Dia kuat,” Master Suro membeberkan.
JUARA INDONESIA TERTUA
Master Suro lahir di Magelang, Jawa Tengah, 17 Maret 1970, bernama Surono. Master Suro tinggal di Potrobangsan IV RT 009 RW 005, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Dalam usia 49 tahun, di Halaman Kodim di Purworejo, 6 April 2019, Suro menang angka 12 ronde atas juara Indonesia kelas ringan Alpius Maufani (Dirgantara Sleman).
Kemenangan tersebut mengantar Master Suro sebagai juara Indonesia tertua, mematahkan rekor juara Indonesia tertua sebelumnya atas nama Richardo Simanungkalit. Di usia 40 tahun dan 23 tahun yang silam, Ricardo menyandang gelar juara Indonesia kelas menengah.
Setelah memegang rekor juara Indonesia tertua, Master Suro ingin mendapat pengakuan dari MURI dan bisa tampil di acara Hitam Putih bersama host Dedy Corbuzy. Siapa tahu. (finon manullang)