Rondeaktual.com, Jakarta – Orang mengenal Larry Holmes karena dia menyandang gelar juara dunia kelas berat. Holmes dikagumi karena pernah mengalahkan petinju top dunia seperti Ken Norton, Muhammad Ali, Leon Spinks, Gerry Cooney, dan semua petinju kelas berat terbaik di era itu.
Holmes dipandang sebagai salah satu juara dunia kelas berat terbaik sampai sekarang.
Holmes memulai popularitasnya ketika merebut gelar lowong kelas berat WBC melalui kemenangan angka 15 ronde atas Ken Norton dan itu terjadi di Las Vegas, 10 Juni 1978, bersama promotor Don King.
Salah satu kemenangan Holmes yang sangat bersejarah dan paling diingat terjadi ketika ia menghadapi mantan “bosnya” sendiri, Muhmmad Ali. Holmes adalah petinju yang dulu dibayar sebagai sparring partner Ali, mengalahkan Ali pada ronde 10 di Las Vegas, 2 Oktober 1980. Pelatih Anggelo Dundee meminta kepada Ali untuk tidak meneruskan ronde 11, karena situasi sudah semakin memburuk.
Holmes terus melejit dan tak terbendung sampai menghentikan langkah Gerry Cooney pada ronde 13 di Las Vegas, 11 Juni 1982. Holmes mendaratkan 14 pukulan tanpa balas membuat wasit harus menghentikan pertandingan demi keselamatan Cooney.
Pertarungan Holmes-Cooney diatur oleh promotor Don King, yang dipromosikan sebagai pertarungan kulit hitam melawan kulit putih. Kemenangan Holmes adalah kemenangan kelas berat kulit hitam.
Tak ada yang menyangsikan kehebatan tinju Larry Holmes. Dikagumi dan dihormati sebagai raja kelas berat terbaik sepanjang masa.
Nama Larry Holmes menjadi sangat disukai. “Ketika saya lahir, orangtua saya memberi nama Larry,” kata Larry Siwu, petinju kelas welter dari Mirah Bali asuhan Zainal Tayeb.
Larry Siwu lahir di Jakarta, 14 Juni 1982, setelah hampir dua tahun Larry Holmes mengalahkan Muhammad Ali.
“Ketika saya lahir, ayah saya (Paul Siwu) menamai saya Larry. Ayah sangat mengagumi Larry Holmes. Entah kebetulan atau bagaimana, kenyataannya saya jadi petinju benaran. Benarlah peribahasa yang mengatakan bahwa nama dan ucapan adalah doa,” ujar Larry Siwu, yang sekarang berlatih di Jakarta untuk menghadapi pertarungan 12 ronde melawan Edi Comaro dari Cilacap, Jawa Tengah.
LITTLE HOLMES
Banyak yang mengagumi Larry Holmes. Ketika Misiyanto, petinju amatir dari Gajayana, Malang, Jawa Timur, memulai debut pro pada tahun 1984, ia menggunakan nama samaran sebagai Little Holmes. Nama ini didukung penuh oleh pelatih pertamanya mendiang Abu Dhori.
“Sampai sekarang saya tetap mengagumi Larry Holmes,” kata Little Holmes, yang sekarang sebagai “komandan” tunggal di pusat latihan tinju Bulungan, Jakarta.
Di masa karir tinju pronya, Little Holmes pernah merebut sabuk juara Indonesia kelas bulu yunior. Holmes kecil Dikenal dengan gerak kaki (footwork) yang lincah dan jab-straight yang bagus. (finon manullang)