Rondeaktual.com, Jakarta – Mantan raja kelas berat Indonesia, Muhammad Yunus Pane, SH, MH, ingin memenangkan seluruh pertandingan Pra PON Wilayah Sumatera. “Siap tidak siap saya harus mengikuti pertandingan kelas berat Pra PON di Bengkulu,” kata Yunus Pane, seorang dosen, pengacara, dan petinju, di Pekan Baru, Riau.
Pra PON sekaligus Porwil Sumatera, akan berlangsung di Bengkulu, 3-9 November 2019. Hanya finalis di setiap kelas yang berhak mengikuti PON XX/2020 Papua.
“Nama Muhammad Yunus Pane sudah masuk dalam tim Pra PON Riau. Seluruhnya Riau dengan kekuatan 14 petinju (5 wanita dan 9 pria),” kata pelatih Darman Hutauruk.
Yunus Pane sangat serius untuk mengembalikan nama baiknya sebagai juara nasional kelas berat di tahun 2005 Pelabuhan Ratu, juara tahun 2006 Rantau Prapat, dan juara tahun 2007 Bengkalis.
“Siap tidak siap saya harus ke Bengkulu,” kata Yunus Pane, yang punya profesi sebagai pengacara dan sangat dikenal di Kota Pekan Baru, Riau.
“Saya gagal medali emas di dua PON terakhir,” kata pengacara yang juga pendiri dan pemilik sasana Ewako Horas Pekan Baru ini. ”Di Palelawan (PON XVIII/2012), kami tuan rumah, saya hanya memperoleh medali perunggu. Di Pelabuhan Ratu (PON XIX/2016 Jawa Barat) saya masuk final tapi hanya kebagian medali perak.”
KELAS BERAT PON XIX/2016 JAWA BARAT
Medali emas: Nasaruddin (Nusa Tenggara Barat).
Medali perak: Muhammad Yunus Pane (Riau).
Medali perunggu: Timotius Rumpaidus (Papua Barat) dan Hasmar Lubis (Sumatera Utara).
KELAS BERAT PON XVIII/2012 RIAU
Medali emas: Robby Chandra (Sumatera Barat).
Medali perak: Achmad Amri (Jawa Tengah).
Medali perunggu: Muhammad Yunus Pane (Riau) dan Irwan Setiawan (Jawa Barat).
(finon manullang)