Rondeaktual.com, Jakarta – Pelatih tinju pro Pino Bahari, 49 tahun, menanggapi isu tinju pro masuk amatir atau amatir masuk tinju pro. Dia sendiri mengatakan aktif di amatir sebagai pelatih Pertina Kabupaten Badung.
“Saya didudukkan dalam kepengurusan Pertina pusat karena saya ingin support tinju secara nasional,” kata Pino Bahari, yang di masa mudanya terkenal sebagai petinju amatir dan juara di kelas menengah. “Di sini (Bali dan sekitarnya) latihan amatir dan profesional sama saja. Zaman saya tanding juga dibantu pro. Waktu itu ada Francisco Lisboa. Kita sparring dan tidak ada masalah. Malah kemampuan kita jadi lebih bagus. Saya sudah merasakannya.”
Pino berpesan jangan ada gap antara amatir dan profesional. “Saling bersinergi. Saling support dan itu lebih baik. Sebab yang mau terjun ke dunia tinju sedikit sekali. Semetara kita butuh banyak orang yang terjun ke tinju.”
Olimpiade, kata Pino, malah mengizinkan petinju profesional ikut mengambil kesempatan untuk mencapai berprestasi besar.
“Tinju pro masuk amatir sah-sah saja. Cabang olahraga lain seperti basket, tenis, itukan pemain profesional. Meraka bisa turun. Kalau petinjunya bisa turun, pelatihnya mengapa tidak. Saling bersinergi saja.”
Pino Bahari, anak tertua dari Keluarga Bahari, sekarang sedang mempersiapkan Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi untuk menghadapi kejuaraan dunia versi IBA di Jawa Timur Park 3, Kota Batu, Minggu, 17 November 2019.
Daud menghadapi Michael Mokoena (Afrika Selatan) untuk gelar lowong IBA kelas welter yunior. Ongen menghadapi Marco Demecillo (Filipina) untuk gelar lowong IBA kelas bulu. (finon)