Rondeaktual.com, Kota Batu – Beberapa hari yang lalu Rondeaktual.com bertemu Ketua Kebersamaan Mantan Petinju Indonesia (KMPI) Ali Aswad di Kota Batu. Saat itu dalam suasana tinju, yang menghadirkan Mahkota Boxing Series Kota Batu bersama Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi kejuaraan dunia IBA kelas welter yunior dan kelas bulu.
Ali Aswad dikenal sebagai mantan petinju pro kelas bulu sampai kelas ringan. Ia ditangani pelatih Adu Dhori di Gajayana Malang kemudian fokus menjadi Dhori Gym Malang.
Dalam karir tinjunya, Ali Aswad sempat menjadi juara Brawijaya. Gelar Brawijaya diciptakan untuk memberikan kesempatan kepada petinju Jawa Timur tampil dalam kejuaraan 10 ronde. Tetapi, sudah hampir tiga dekade sabuk Brawijaya tidak pernah lagi dipertandingkan.
Sebagai Ketua KMPI, Ali Aswad dikenal mantan petinju pro yang cukup terkenal di Malang dan sekitar. Namun tidak banyak yang tahu kalau Ali Aswad adalah mantan petinju amatir.
“Saya dulu latihan tinju di sasana Pattimura Ambon,” kata Ali Aswad, kelahiran Ternate, 13 Oktober 1967. “Waktu itu saya mau bertanding lawan tidak berani. Dari situ saya langsung lari ke Malang terus masuk di Gajayana. Saya dilatih almarhum Bapak Abu Dhori.”
KMPI, kata Ali Aswad, sudah berdiri sejak tahun 2014. “Pertemuan pertama di rumah Marvin Harsen,” Ali Aswad menjelaskan. “Sekarang anggota KMPI terus bertambah. Tidak ada kutipan uang. KMPI tidak pernah menjual seragam. Semua gratis dari Pak Arief, yang juga pengurus KMPI.”
KMPI tidak punya uang kas. “Kalau ada yang bertamu (ke Sekretariat KMPI di Jalan Gresik, Klojen, Malang) kita layani dengan senang hati. Dua legenda Pak Wongso Suseno dan Pak Ferry Moniaga sudah pernah mengunjungi kami,” ujar Ali Aswad. (finon)