Rondeaktual.com, Jakarta – Tampil di pertandingan tinju antarmember dan tinju car free day, Jojo Jonathan selalu menjadi perhatian penonton. Tinggi besar, gagah dan ganteng, serta gaya bertinjunya yang menghibur, membuatnya sangat favorit.
Jojo Jonathan memilih di kelas berat karena satu-satunya kelas yang memungkinkannya bisa naik ring. “Kelas berat sudah pas. Kalau turun ke kelas menengah tidak mungkin,” kata Jojo. Ia siap untuk membawa nama Pertina DKI dalam pertandingan resmi, termasuk PON mendatang.
Jojo memulai karir tinjunya dari sebuah camp yang ada di sekitar tempat tinggalnya. “Ada camp dekat rumah, namanya Adria Boxing Camp Bintaro Jakarta. Camp itulah yang bikin aku jadi petinju. Pelatihnya Om Jack Macan. Di sini ada juga Om Simson Butar-Butar.” Jack Macan dan Simson Butar-Butar adalah mantan juara Indonesia era tinju masuk televisi.
Tinju dan studi adalah pegangan Jojo. Ada saatnya harus berjam-jam di tempat latihan dan ada saatnya fokus di kampus. “Aku kuliah hukum dan sudah semester enam. Aku mau dua-duanya, sukses tinju dan sukses kuliah.”
Sebelum mengenal olahraga keras seperti tinju, Jojo sering berkelahi jalanan. “Dulunya aku anak nakal di seputaran Bintaro. Sering berantam gitulah. Ada beberapa polisi merekomendasikan aku untuk masuk ke Adrian Boxing Camp Bintaro. Di sanalah aku ketemu coach Jack Macan, yang melatih dan menjadikan aku sebagai petinju.”
Dari latihan keras membuat ototnya terbentuk dan mendapat izin naik ring. Bakat bertinjunya bagus. “Ketika ada memberfight di Bulungan Sport Hall, akuikut daftar dan main. Terakhir main di Bundaran Hotel Indonesia dalam acara monthly boxing Pertina DKI atau tinju Car Free Day.”
Jojo merasa senang karena mendapat support dari penonton. “Minggu depan mau main lagi di FX Sudirman, dalam menyambut pembukaan pesta olahraga Asian Games,” ujarnya.
Finon Manullang