Rondeaktual.com – Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI) telah ada sejak 5 November 2017. KBTI dilahirkan oleh para mantan petinju nasional di Bumianggrek, Bekasi Utara, Jawa Barat. H. Yonathan Ririhena terpilih sebagai ketua, yang kemudian diserahkan kepada Doni Dongot.
“KBTI konsisten mengadakan pertemuan setiap dua bulan,” kata, Doni Dongot, berbicara di atas panggung yang disediakan panitia pertemuan tinju di Sirma Café, Cililitan, Jakarta, Minggu (12/1/2020). Pertemuan digagas oleh Willem Lodjor Lembata Security bersama Asosiasi Tinju Indonesia.
Selama berdiri, kata Doni di hadapan para undangan, KBTI aktif memberikan santunan kepada anggota yang sakit dan kemalangan. “Istri Yassy Amnifu ketika sakit dan meninggal dunia kita sumbang melalui donasi yang terkumpul dari para anggota KBTI,” Doni menjelaskan.
KBTI terakhir mengadakan pertemuan di Sekretariat, Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, Minggu (12/1/2020). Dari sana langsung meluncur kepertemuan tinju di Cililitan.
Di antara rombongan KBTI hadir sejumlah mantan petinju seperti; Ippo Gala (mantan juara kelas terbang), Hasan Boega (mantan juara kelas ringan yunior), Chris Wuritimur (mantan juara kelas bulu yunior), Hanny Manangsang (mantan juara kelas ringan), Dace Maigoda, Jito Armando, Philipus Elungan, Hendra Julio, Bernard Lahindo, Yanto de Fila, Agus Ray, Syaripudin Lado. Istri para mantan petinju juga hadir.
KBTI telah 12 kali mengadakan pertemuan. Mantan juara dunia IBF strawweight atau kelas terbang mini Nico Thomas salah satu yang sering menghadiri pertemuan. Mantan juara dunia IBF junior bantamweight Ellyas Pical pernah diundang namun berhalangan datang. Sementara para pengurus harian KBTI hampir semua setia datang setiap pertemuan.
Semboyan KBTI adalah “dari kita untuk kita, kalau bukan dari kita, dari siapa lagi. (ra/finon)