Rondeaktual.com – Suwarno Perico memulai karir tinju di Malang, Jawa Timur. Diteruskan ke Sawunggaling Surabaya yang terkenal itu. Lebih enam tahun karir tinju pronya bersama pelatih Setiyadi Laksono dan Didik Mulyadi.
Tahun 1990 menggantungkan sarung tinju dan menikah. Beberapa tahun kemudian istrinya meninggal dunia dan menduda seumur hidup. Sekarang Suwarno Perico berusia 58 tahun.
Di Malang, Suwarno Perico tinggal di Mergosono, sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kedungkandang. “Saya anak orang jual nasi pecel. Ibu saya jual pecel, makanya saya dipanggil Suwarno Pecel. Setelah masuk tinju, pelatih saya almarhum Setiyadi Laksono kasih nama jadi Suwarno Perico. Perico diambil dari nama juara dunia asal Meksiko,” katanya.
Era tinju masa lalu Suwarno Perico lima kali kejuaraan (sekali kejuaraan OPBF di Jepang dan empat kali kejuaraan Indonesia). Hanya sekali dimenangkan Suwarno di Ponorogo.
Di partai non gelar, Suwarno Perico pernah mengalahkan Luluk Uswahir (Taman Tirta Surabaya), Joko Arter (Higam Malang), Ricardo Simanungkalit (Garuda Jaya Jakarta).
“Saya dua kali menang KO lawan Thailand di Surabaya. Sekali menang KO lawan Australia.” (ra/finon)