Rondeaktual.com – Koordinator Pertandingan dan Perwasitan PB PON XX/2020 Papua, Alfred Kayoi memastikan pertandingan tinju tetap dilaksanakan sesuai kesepakatan yang sudah ditandatangani. “Pertandingan tinju tetap di GOR Cendrawasih, Jayapura. Jangan ada yang coba-coba mau buang ke tempat lain,” kata Alfred Kayoi di Jayapura, Selasa (18/2/2020) pagi.
Sebelumnya sempat ramai dibicarakan adanya rencana pemindahan venue cabang cabor tinju ke Sentani, Kabupaten Jayapura.
Alfred menjelaskan, PB PON telah menyerahkan GOR Cendrawasih untuk kepentingan pertandingan tinju PON XX/2020 Papua. “Jangan terlalu banyak mencampuri urusan orang,” tegas Alfred Kayoi, dihubungi melalui ponselnya.
“Padat penduduk itu di Jayapura dan disini tinju adalah olahraga paling populer setelah sepakbola. Tinju harus di GOR Cendrawasih,” kata Alfred Kayoi, yang juga wasit/hakim Bintang 1 AIBA.
Antara Jayapura dan Sentani berjarak 40 kilometer dan membutuhkan perjalanan sekitar 1 jam. Adanya rencana memindahkan venue pertandingan tinju ke Sentasi membuat Pengprov Pertina Papua dengan cepat mengadakan jumper pers.
Alfred Kayoi melanjutkan: ”PON akan dibuka oleh Bapak Presiden Jokowi pada tanggal 20 Oktober tahun 2020 pukul 20. Semua serba 20.”
JADWAL PERTANDINGAN
1. Kedatangan peserta: Minggu-Senin, 18-19 Oktober.
2. Pertemuan manajer: Senin, 19 Oktober.
3. Pembukaan: Selasa, 20 Oktober.
4. Pertandingan tinju hari pertama: Rabu, 21 Oktober.
5. Rest day: Rabu, 28 Oktober.
6. Final: Kamis, 29 Oktober.
7. Kepulangan: Jumat, 30 Oktober.
Cabor tinju menandingkan 17 kelas (10 kelas pria dan 7 kelas wanita).
10 KELAS PRIA
1. Kelas pin, 45 kilogram.
2. Kelas terbang ringan, 49 kilogram.
3. Kelas terbang, 52 kilogram.
4. Kelas bantam, 56 kilogram.
5. Kelas ringan, 60 kilogram.
6. Kelas welter ringan, 64 kilogram.
7. Kelas welter, 69 kilogram.
8. Kelas menengah, 75 kilogram.
9. Kelas berat ringan, 81 kilogram.
10. Kelas berat, 91 kilogram
7 KELAS WANITA
1. Kelas pin, 45 kilogram.
2. Kelas terbang ringan,48 kilogram.
3. Kelas terbang, 51 kilogram.
4. Kelas bantam 54 kilogram.
5. Kelas bulu, 57 kilogram.
6. Kelas ringan, 60 kilogram.
7. Kelas welter ringan, 64 kilogram.
6 PROVINSI GAGAL PON
1. Aceh.
2. Sumatera Selatan.
3. DI Yogyakarta.
4. Sulawesi Tengah.
5. Sulawesi Tenggara.
6. Sulawesi Barat.
Lima provinsi gagal di pertandingan Pra PON dan satu provinsi tidak mengirim petinju. (ra/finon)