Rondeaktual.com – Sejak Covid-19 memanas, persaingan antara petinju kelas beat ringan Satria Antasena (Jember) dengan mantan juara kelas ringan Joey de Ricardo (Jakarta) ikut memanas. Keduanya saling “menyerang” melalui kata-kata. Saling menantang dan saling mengejek.
Sementara, promotor Welly Koto berhasil memenangkan hak pertandingan, yang semula akan dItangani promotor asal Semarang, Budi Harjanto bersama Teket Jawa Communication.
Antasena menantang Joey dan melontarkan kalimat: “Lawan saya. Jangan beraninya cuma dengan petinju member. Rasakan tangan besar saya, tangan kelas berat ringan.”
Dibagian lain, Joey tertawa ditantang yuniornya. Joey, meski sudah lama pensiun, namun soal teknik bertinju tidak perlu disangsikan. Joey mengajak Antasena menyelesaikan masalahnya di atas ring.
Perselisihan antara Satria Antasena dengan Joey de Ricardo langsung disambar Tekek Jawa Promotion. Promosi besar-besaran terjadi melalui media sosial. Namun, entah bagaimana malah Welly Koto yang akan mempromotori pertandingan Satria Antasena dengan Joey de Ricardo.
“Satria Antasena dan Joey de Ricardo sama saya,” kata Welly Koto. “Kita tunggu Covid-19 reda. Bisa Juni dan saya kira pertandingan 6 ronde.”
Kepada Rondeaktual.com, Satria Antasena menyebut permusuhannya dengan Joey de Ricardo bukan dikarang-karang. “Ini serius dan saya tidak mengenal dia, meski kami pernah bertemu di kantor badan tinju. Saya tidak bicara apa-apa karena saya memang tidak berkawan sama dia.”
Ditanya bertanding di kelas apa, Joey de Ricardo menyebut kelas bebas. Namun akhirnya ia menjelaskan: “Dia kan kelas berat. Biarkan saja dia main di kelas berat. Saya hadapi dia dengan kelas menengah. Saya suruh dia menurunkan berat badan, kan mustahil.”
Soal bayaran, bergurau atau tidak, Joey de Ricardo bilang begini: “Welly Koto mau bayar saya Rp 100 juta.” (ra/finon)