Rondeaktual.com – Medali emas kelas menengah PON XX/2021 Papua, milik siapa?
Belum ada prediksi. PON belum dimulai sehingga belum terlihat kekuatan yang sebenarnya. Kebanyakan orang masih menduga-duga.
Pertandingan kelas menengah PON Papua akan diisi oleh sembilan petinju. Semua mempunyai kesempatan untuk memenangkan setiap pertandingan. Bila nasib sedang berbunga-bunga dan para hakim tidak ”main gila”, maka langkah menuju tangga juara akan berakhir sesuai rencana.
9 PETINJU KELAS MENENGAH PON XX/2021 PAPUA
1. Mikhael Muskita (Jawa Barat), lolos melalui Pra PON Wilayah Timur dan Wilayah Tengah seri pertama, Ternate, 25 September 2019.
2. Joshua Manullang (Papua), sebagai tuan rumah otomatis lolos PON.
3. Onisimus Karube (Papua Barat), lolos melalui Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri pertama, Ternate, 25 September 2019.
4. Vinky Montolalu (DKI Jakarta), lolos melalui Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri pertama, Ternate, 23 September 2019.
5. Charles Katiandagho (Sulawesi Selatan), lolos melalui Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri pertama, Ternate, 23 September 2019.
6. Agus Firmansyah (Kalimantan Barat), lolos melalui Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri kedua, Bogor, 20 Desember 2019.
7. Cakti Putra (Bali), lolos melalui Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur seri kedua, Bogor, 20 Desember 2019.
8. Jannes Siregar (Kepulauan Riau), lolos melalui Pra PON Wilayah Barat, Bengkulu, 8 November 2019.
9. Rusdiyanto Suku (Lampung), lolos melalui Pra PON Wilayah Barat, Bengkulu, 8 November 2019.
Sekarang peta kekuatan kelas menengah PON XX/2021 Papua bisa dilihat dari hasil perjalanan karir mereka selama ini. Ada yang meroket ada yang sedang-sedang saja dan ada yang nyaris ambruk akibat dimakan umur.
Kelas menengah akan diisi oleh sembilan petinju. Ada yang pernah menyandang gelar juara PON seperti Joshua Manullang (medali emas kelas berat ringan PON XIX/2016 Jabar) dan Vinky Montolalu (medali emas kelas welter ringan PON XVIII/2012 Riau).
Melihat data terakhir, orang akan mudah menduga bahwa kelas menengah akan menjadi milik Mikhael Muskita (Jawa Barat).
Sekarang Mikhael adalah yang terbaik di kelas menengah dan dia adalah petinju pelatnas Olympic Games.
Pada 28 Februari 2020, ketika pandemic coronavirus (Covid-19) sudah ada di mana-mana, Indonesia memberangkatkan Mikhael dan tiga petinju lain ke Amman, Yordania, untuk mengikuti Pra Olympic.
Semua gagal. Tidak ada yang bisa merebut tiket Olimpiade XXXII/2021 Tokyo. Meski gagal, Mikhael mempunyai nilai special karena dia berhasil dua kali memenangkan pertandingan.
Akibat wabah corona yang tak henti-hentinya, semua pertandingan olahraga, pertunjukan konser musik, panggung sandiwara, dihentikan.
Olimpiade Tokyo seharusnya berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus 2020, resmi tunda satu tahun. PON Papua yang seharusnya berlangsung Oktober-November 2020, tunda satu tahun.
Mikhael Muskita dan empat petinju pelatnas (Aldoms Suguro, Lucky Hari atau Jil Mandagie, Farrand Papendang, dan Silpa Lau Ratu) masih akan mencoba mengejar tiket olimpiade melalui kejuaraan dunia. Kapan, tergantung kapan Covid-19 reda.
Bila Mikhael Muskita dan kawan-kawan lolos olimpiade, maka peta kekuatan PON Papua di kelas yang mereka ikuti bisa berubah total.
Sampai sekarang barangkali semua pelatih percaya bahwa kekuatan kelas menengah masih di tangan Mikhael Muskita.
Tetapi boleh diingat, ada seorang KO King dari Bali, Cakti Putra. Ada juga veteran seperti Charles Katiandagho (Sulawesi Selatan), Agus Firmansyah (Kalimantan Barat) dan Vinky Montolalu (DKI Jakarta).
Dua wakil dari Sumatera, Jannes Siregar (Kepulauan Riau) dan Rusdiyanto (Lampung) sudah pasti akan membuat perhitungan sampai titik darah penghabisan.
Sementara, Joshua Manullang (Papua) dan Onisimus Karube (Papua Barat), bakal mempunyai keunggulan ekstra dukungan penonton.
Dari 17 kelas yang dipertandingkan (7 elite women`s dan 10 elite men`s) kelas menengah salah satu partai bergengsi. Partai kelas menengah selalu ditunggu oleh pecinta tnju Tanah Air. (ronde aktual/finon manullang)