Rondeaktual.com – Mantan juara OPBF (Asia dan Pasik) kelas ringan Juhari, 62 tahun, masuk rumah sakit. Ia menjalani perawatan di ruang paru RSUD dr. Saiful Anwar, Klojen, Malang, Jawa Timur.
“Kami dari API (Asosiasi Petinju Indonesia di Malang) baru saja ke rumah sakit,” kata mantan juara Indonesia kelas bantam yunior, Kid Samora di Malang, Minggu (7/6/2020)..”Mas Ju (Juhari) tidak bicara apa-apa. Kami ke sana beliau pas tidur,” tambah Kid Samora, yang sedang membesuk sahabatnya mantan petinju Marvin Harsen, yang sudah bertahun-tahun sakit seorang diri ditinggal pergi oleh istri.
Juhari merasa tidak enak di bagian dada kemudian masuk rumah sakit, Sabtu (6/6/2020). Saat ini ia dirawat di kamar 22.
Kid Samora menjelaskan, kunjungannya ke rumah sakit bersama beberapa mantan petinju yang tergabung dengan API Malang, pecahan KMPI Malang bentukan H.M. Nurhuda. Mantan petinju memberi bantuan Rp 1 juta, yang diambil dari uang kas API, yang tahun lalu didirikan oleh Arif..
MENANG KO DI PULOSARI
Juhari dari Gajaya Malang merebut sabuk juara Indonesia kelas ringan dari tangan Kay Siong (Sawunggaling Surabaya) di GOR Pulosari Malang, 19 Desember 1982,
Juhari merebut sabuk OPBF kelas ringan melalui kemenangan KO ronde keenam atas juara Rolando Aldemir (Filipina) di GOR Pulosari Malang, 16 Oktober 1983. Juara, Juhari mendapat hadiah rumah di Comal, yang ditempatinya sampai sekarang.
Juhari pernah mempertahankan gelar OPBF kelas ringan dengan hasil draw 12 ronde melawan Barry Michael (Australia) di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,14 April 1984. Promotor Herman Sarens Soediro membayar Juhari Rp 15 juta.
Tidak puas, kubu Australia mengamuk di atas ring. Wasit Valdez (Filipina) yang memberikan kemenangan 118-115 untuk Juhari, dilempar dengan handuk kemudian dikejar-kejar di atas ring.
Tinju pro di zaman itu, wasit masih boleh merangkap hakim. (ra/finon)