Rondeaktual.com – Sudah tiga bulan sejak pandemic coronavirus di Indonesia, tinju pro Tanah Air belum memperlihatkan tanpa-tanda kehidupan. Belum ada petinju yang dikontrak ulang. Semua jadwal pertandingan dihentikan sampai batas yang tidak ditentukan.
Seandainya wabah corona tidak mengganggu, sedikitnya pertandingan sudah berlangsung di Jakarta (tiga event), Semarang, dan Magelang. Belum lagi rencana di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah Suprapto David, dan Sulawesi Selatan.
Tinju pro terakhir digelar di Lapangan Sepakbola Desa Merdeka, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu, 22 Maret 2020. Petinju orbitan Wilem Lodjor, Tope Hurek menang TKO ronde 7 atas Madit Sada. Tope tampil sebagai juara Indonesia kelas terbang sabuk Asosiasi Tinju Indonesia (ATI).
Rondeaktual.com mencoba menghubungi sejumlah promotor tetapi tidak ada yang berani menjawab “segera menyelenggarakan pertandingan”.
Promotor Armin Tan yang ditanya tentang tinju pro Indonesia di tengah pandemic coronavirus belum melakukan jadwal ulang, meski dirinya sudah ditanya oleh WBC.
Menurut Armin Tan, ia ingin meneruskan pertandingan yang batal pada Maret lalu. Armin memilih Agustus mendatang, dengan paket WBC International. Tetapi, ia ragu tentang penerbangan dan izin untuk menggelar pertandingan tanpa penonton.
Promotor Milasari Anggraini dan promotor Martin Daniel, beberapa waktu yang, mengaku sudah siap menggelar pertandingan tetapi harus menunggu sampai Covid-19 benar-benar aman.
Pertandingan yang batal digelar pada 16 April di Jakarta, yang dipromotori Milasari Anggraini, tetap akan diteruskan sampai situasi kondusif.
IBARAT BUAH SIMALAKAMA
Dari Malang, melalui perkumpulan mantan petinju bernama KMPI, sudah punya rencana untuk menggelar partai pembibitan empat rondean dengan cara patungan. Ini dirintis demi menyelamatkan tinju pro dari kemusnahan.
Juru bicara KMPI Malang, H.M. Nurhuda yang dihubungi melalui ponselnya, meminta bersabar.
Nurhuda, yang dulu dikenal dengan celana khas macan tutul, mengakui situasi tinju pro sekarang ibarat buah simalakama. Mau bikin pertandingan tetapi tidak ada petinju. Mau didiamkan tetapi para mantan petinju berteriak ayo bikin pertandingan.
Sementara, promotor Welly Koto dari Bogor bersama mitra barunya Subur Yanto Sitegar dari Bandung, mengincer Magelang sebagai tempat pertandingan.
“Ada dua tempat yang kami rencanakan. Pertama tinju di Mall di Cinere dan sekolah taruna Magelang,” kata Welly Koto. (ra/finon)