Rondeaktual.com – Mantan raja kelas terbang asal Flores, NTT, dan sekarang pelatih Pertina Bali, Yulianus Bunga, 66 tahun, belum bisa memberikan latihan kepada enam petinju PON Bali. Semua petinju masih mengikuti anjuran berlatih sendiri di rumah masing-masing. Belum ada panggilan untuk memulai latihan bersama.
Selama latihan di rumah masing-masing, dua pelatih yang menangani tim PON Bali, Yulianus Bunga dan Adi Swandana tetap melakukan komunikasi. Yulianus belum bisa memastikan kapan pelatda cabor tinju Bali bisa dibuka.
Yulianus menegaskan, Bali sangat serius menghadapi PON. “Ada enam atlet Bali yang lolos PON Papua,” kata Yulianus, yang pernah bertarung dan kalah melawan sepupunya sendiri, Johny Riberu (Jawa Timur).
Itu terjadi pada final kelas terbang PON IX/1977 Jakarta. “Saya medali perak PON dan Johny medali emas PON. Johny masih saudara dengan saya. Ibu saya adiknya ibu Johny,” tutur Yulianus.
PON XX cabor tinju akan berlangsung di GOR Cendrawasih A.P.O. Jayapura, Papua, Oktober 2021. Yulianus tidak menyebut jumlah target medali emas. Bali siap bersaing. Siap merebut medali emas.
Menurut Yulianus mengatakan, setiap petinju punya kesempatan untuk menjadi juara. Ia berpesan agar enam petinju yang lolos PON tetap bisa menjaga kondisi. Berat badan harus diperhatikan agar ketika pelatda dimulai tidak terlalu overweight.
TIM PON BALI
1. Krispinus Wonda, kelas pin 46 kilogram.
2. Kornelis Langu, kelas terbangringan 49 kilogram.
3. Julio Bria, kelas bantam 56 kilogram.
4. Jeckry Riwu, kelas ringan 60 kilogram.
5. Gregorius Ghende, kelas welter ringan 64 kilogram.
6. Cakti Putra, kelas menengah 75 kilogram.
7. Adi Swandana, pelatih.
8. Yulianus Bunga, pelatih.
TAKUT BAWA PENYAKIT
Selama pandemi virus corona, Yulianus memilih tinggal di rumah saja. Semua jadwal latihan dihentikan.
“Kalau untuk latih fisik, mungkin bisa tetap jaga jarak. Tapi, kalau sudah urusan teknik itu sangat sulit. Kita harus bersentuhan langsung dengan anak-anak tinju yang jumlahnya banyak,” katanya.
Anak-anak tinju yang dimaksud Yulianus adalah para calon petinju atau penggemar tinju yang sering dilatih di tempat terbuka sebelum COVID-19 merebak ke mana-mana.
“Saya takut , makanya saya tetap diam di rumah. Saya tidak mau membawa penyakit ke rumah. Kasihan keluarga. Apalagi di sini OTG (orang tanpa gejala) tinggi sekali,” imbuh Yulianus.
PRESTASI YULIANUS LEO BUNGA ANTARA LAIN:
Medali perak kelas terbang PON IX/1977 Jakarta, dalam final kalah melawan Johny Riberu (Jawa Timur). Ibu Yulianus dan ibu Johny kakak dan adik.
Medali emas kelas terbang ringan Pesta Sukan Singapura 1978.
Medali emas kelas terbang ringan Pesta Sukan Singapura 1979.
Medali emas kelas terbang ringan ASEAN IV Kuala Lumpur 1979.
Medali perak kelas terbang Piala Presiden II/1979 Jakarta.
Medali emas kelas terbang ASEAN V Surabaya 1980.
Medali perunggu kelas terbang PON X/1981 Jakarta, dalam semifinal kalah mengundurkan diri kerena cidera tangan di pertandingan “8 Besar” melawan Husen (Jawa Barat).
(rondeaktual.com / finon manullang)