Rondeaktual.com – Masih ingat dengan petinju Eddy Gommies? Eddy, 63 tahun, merupakan adik kandung dari legenda Wiem Gommies, 74 tahun. Eddy domisili Jakarta dan Wiem tinggal di Ambon.
Eddy pernah menolak pertandingan final kelas bulu PON IX/1977 Jakarta. “Di semifinal saya sudah mengalahkan Teppy Wanggai dari Irian Jaya. Di final jumpa Erwinsyah dari Sumatera Utara. Saya kalah undur diri dan Erwinsyah maju sebagai juara PON tanpa bertanding,” kata Eddy Gommies, pensiunan PNS Mabes TNI.
Bukan hanya Eddy Gommies yang mengundurkan diri, tetapi seluruh petinju DKI Jakarta menolak pertandingan final, termasuk Wiem Gommies yang ketika itu berstatus sebagai petinju DKI Jakarta.
Pertandingan tinju PON VII/1977 berlangsung di Gedung Bola Basket Senayan, 28 Juli hingga 2 Agustus 1977. Jumlah penonton yang datang menyaksikan pertandingan di luar kapasitas gedung. Penonton protes dan ribut membuat tidak nyaman bagi atlet DKI Jakarta.
“Penonton ribut dan itu akan mengganggu konsentrasi petinju yang mau bertanding,” kata Eddy, yang menetap di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, enam petinju DKI menolak pertandingan final.
6 PETINJU DKI MENOLAK FINAL PON VII
1. Ronny Sarimolle, kelas terbang ringan 48 kilogram, di final lawan Herry Maitimu (Maluku).
2. Eddy Gommies, kelas bulu 57 kilogram, di final lawan Erwinsyah (Sumatera Utara).
3. Syamsul Anwar Harahap, kelas welter ringan 63,5 kilogram, di final lawan Hengky Sambeka (Jawa Timur).
4. Alfonso Sihombing, kelas welter 67 kilogram, di final lawan Koko Pangaribuan (Jawa Timur).
5. Frans van Bronskhorst, kelas menengah ringan 71 kilogram, di final melawan Benny Kaliombar (Maluku).
6. Wiem Gommies, kelas menengah, di final melawan Seppy Karubaba (Irian Jaya).
POSISI KELAS BULU
Medali emas: Erwinsyah (Sumatera Utara).
Medali perak: Eddy Gommies (DKI Jakarta), mengundurkan diri.
Medali perunggu: Teppy Wanggai (Irian Jaya).
Medali perunggu: Kamaruddin (D.I. Aceh).
MASUK TINJU PRO
Ketika PON VII/1977 Jakarta berlangsung, Eddy Gommies berusia 20 tahun. Beberapa tahun kemudian ia memilih tinju pro kemudian mengundurkan diri sebelum juara.
Masuk tinju pro, Eddy Gommies tetap di Garuda Jaya bersama pelatih Pontas Simanjuntak. Di sana ada Piet Gommies (almarhum, abang Eddy), Polly Pasireron, Ellyas Pical, Iwan Tubagus Jaya, Ricky Tampubolon. Eddy lebih dulu satu tahun naik ring baru disusul Ellyas Pical.
Karir tinju pro Eddy pernah mengalahkan salah satu raja KO Indonesia, Hengky Gun dari Sawunggaling Surabaya. Namun dalam tanding ulang di Surabaya, Eddy kalah angka.
Sebelum menggantungkan sarung tinju, Eddy sempat bertarung melawan Monod non gelar kelas bulu yunior 10 ronde di GOR Pulosari Malang, 19 Desember 1982. Sementara, partai kejuaraan kelas welter 12 ronde dimenangkan oleh Piet Gommies (Garuda Jaya) atas M. Solikin (Gajayana Malang). Kejuaraan kelas ringan 12 ronde dimenangkan oleh Juhari (Gajayana Malang) atas Kay Siong (Sawunggaling Surabaya). (rondeaktual.com / finon)