Rondeaktual.com – Mantan juara OPBF (Asia dan Pasik) kelas ringan Juhari, 62 tahun, meninggal dunia di RSUD dr. Saiful Anwar, Klojen, Malang, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
Kabar duka disampaikan langsung oleh adik almarhum, Ryantoha, yang juga mantan petinju pro kelas bantam dari Gajayana Malang. “Mas Ju (sebutan akrab Juhari) telah meninggal dunia tadi malam,” kata Ryantoha.
Insan tinju Indonesia sangat berduka atas kepergian Juhari, seorang petinju yang sangat disiplin hingga mencapai karir tertinggi sebagai juara OPBF. Juhari sangat memperhatikan masa depannya. Ia meneruskan sekolahnya sampai tamat SMEA ketika sudah berusia 26 tahun.
Sempat diberitakan sebelumnya, Juhari, pensiunan Pemda Kota Malang, menjalani perawatan di ruang paru RSUD dr. Saiful Anwar, Klojen, Malang, Jawa Timur, sejak Sabtu, 6 Juni 2020.
Sehari setelah nginap di rumah sakit, rekan-rekan Juhari para mantan datang melihat Juhari.
Setelah kembali ke rumahnya di daerah Comal, Malang, Juhari didatangi rekan mantan petinju, yang dipimpin oleh mantan juara Indonesia kelas bantam, Agus Ekajaya.
Agus Ekajaya datang menyerahkan bantuan dari mantan petinju yang domisili Surabaya dan sekitarnya. Uang yang terkumpul melalui rekening terbuka berjumlah Rp1.400.000. Semua diserahkan tanpa ada potongan uang pulsa atau uang transport.
“Itu haknya Mas Ju. Saya jamin tidak ada potongan uang untuk alasan pulsa atau ongkos jalan,” tegas Agus.
Di kota lain dalam pengumpulan uang sumbangan melalui transfer terbuka yang mengatasnamakan organisasi mantan petinju sering disunat untuk alasan pulsa dan ongkos jalan.
KARIR TINJU JUHARI
Juhari adalah petinju tahun 80-an, yang di masa amatirnya pernah merebut medali perunggu Kejurnas di Ujungpandang dan medali perunggu Piala Presiden di Jakarta.
Juhari dari Gajaya Malang merebut sabuk juara Indonesia kelas ringan melalui pertarungan 12 ronde melawan juara Kay Siong (Sawunggaling Surabaya), yang terjadi di GOR Pulosari Malang, 19 Desember 1982.
Juhari merebut sabuk OPBF kelas ringan melalui kemenangan KO ronde keenam atas juara Rolando Aldemir (Filipina) di GOR Pulosari Malang, 16 Oktober 1983.
Merebut gelar juara OPBF, Juhari mendapat hadiah rumah di Comal, yang ditempatinya sampai akhir hayatnya. (rondeaktual.com /finon)