Rondeaktual.com – Ketua Komisi Kepelatihan PP Pertina, Erzon, 66 tahun, ingin memberikan yang terbaik untuk Pertina. Untuk tinju Tanah Air.
Pendiri dan pemilik Wira Boxing Camp Batam, Kepulauan Riau, ini mendapat kepercayaan besar sebagai pelatih kepala pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk menghadapi SEA Games ke-31 di Hanoi, Vietnam, pada 21 November hingga 2 Desember 2021.
SEA Games terakhir, SEA Games ke-30 Manila 2019, Indonesia tidak berhasil merebut medali emas. Medali emas terakhir datang dari Aldoms Sugoro melalui SEA Games ke-29 Kuala Lumpur 2017.
Erzon hanya mempunyai waktu sekitar 8 bulan untuk mempersiapkan petinju. Ia ingin berkarya. Karya terbesar sepanjang karir kepelatihannya, yang sudah ditenukinya selama bertahun-tahun.
“Saya tidak mau urusan pelatnas direcoki,” kata pelatih kharismatik ini. Berikut petikan wawancara Erzon, ditulis Minggu, 21 Februari 2021.
SEA Games Hanoi sudah dekat.
Betul. Pertina akan memanggil semua petinju yang lolos PON Papua, termasuk 11 petinju asal Papua selaku tuan rumah PON mendatang. Papua sudah mengirim daftar 11 atletnya.
Hasil Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur yang pertama di Ternate, menghasilkan empat petinju di setiap kelas. Kalau dia masuk semifinal, dia akan dipanggil untuk mengikuti pelatnas.
Hasil Porwil Sumatera (Pra PON Wilayah Barat di Bengkulu), kalau dia masuk final, dia akan dipanggil untuk mengikuti pelatnas. Dua petinju di setiap kelas.
Hasil Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur yang terakhir di Bogor, kalau dia masuk final, dia akan dipanggil untuk mengikuti pelatnas. Dua kelas di setiap kelas.
Enak sekali langsung ikut SEA Games.
Nanti dulu. Mereka yang dipanggil harus menjalani tes. Pemanggilan mungkin akhir Februari atau pertengahan Maret sudah bisa jalan. Sudah dekat.
Mulai dari sekarang harus siap. Saya sudah komunikasi dengan daerah masing-masing. Tidak mendadak. Semua direncanakan dengan matang. Jangan sampai berat badan over weight. Dia harus siap betul. Jaga kondisi dan jaga berat badan. Saya pikir itu penting.
Tidak semudah dalam angan-angan untuk menjadi petinju pelatnas. Ada seleksi. Nanti kita lihat mana yang bisa dan yang harus berhenti. Seleksinya terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi.
SEA Games adalah pesta olahraga terbesar Asia Tenggara, yang diselenggarakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara. Di Hanoi nanti kelas apa saja yang akan dipertandingkan?
Banyak. Mulai kelas 51 kilogram (terbang), kelas 57 kilogram (bulu), kelas 60 kilogram (ringan), kelas 69 kilogram (welter), dan kelas 75 kilogram (menengah).
Itu elite women`s. Elite men`s mulai kelas 49 kilogram (terbang ringan), kelas 52 kilogram (terbang), kelas 57 kilogram (bulu), kelas 64 kilogram (ringan), kelas 69 kilogram (welter), kelas 75 kilogram (menengah), kelas 81 kilogram (berat ringan), dan kelas 91 kilogram (berat).
Anda ikut di kelas apa saja, maksud saya petinju yang akan Anda tangani nanti.
Untuk elite women`s tiga petinju, kelas 51, kelas 57, dan kelas 60. Kita absen di kelas 69 dan kelas 75. Kita tidak punya petinju wanita di kelas welter dan di kelas menengah.
Untuk elite men`s, kita ikut di semua kelas. Mulai kelas kelas 49, kelas 52, kelas 57, kelas 64, kelas 69, kelas 75, kelas 81, dan kelas 91. Kita mulai dari kelas terbang ringan sampai kelas berat.
Semua 11 petinju (3 putri dan 8 putra). Itu yang akan kita persiapkan.
Siapa saja pelatihnya?
Saya pelatih kepala. Saya yang punya program. Nanti pelatih yang terpilih akan menjalankan program yang saya berikan.
Karena ini program saya, maka saya harus bertanggung jawab. Kalau tidak sukses, saya harus mundur. Jangan seperti pelatih pelatnas sebelumnya, sudah gagal masih saja pelatih pelatnas. Dia lagi dia lagi.
Saya minta doa dan dukungannya, biar berhasil. Biar petinju kita bisa juara lagi di SEA Games. Saya minta jangan ada pelatih yang intervensi. Berikan jalan untuk saya. Saya tidak mau urusan pelatnas direcoki oleh pelatih lain.
Bagaimana mengukur gagal dan sukses.
Nanti Pertina akan kasih target. Medali emas, misalnya sekian. Kalau tidak ada medali emas, berarti gagal. Kalau saya gagal saya harus mundur. Tidak boleh lagi ada di pelatnas. Buka kesempatan kepada pelatih lain. Setiap pelatih hendaknya mempunyai program.
Janji?
Ya. Boleh dicatat, itu janji saya. Janji harus ditepati. Saya tidak mau yang aneh-aneh. Lurus-lurus saja. Kalau saya gagal, saya harus mundur. Tetapi ini kan belum jalan. Kasih saya kesempatan.
Bagaimana Anda menjadi pelatih kepala pelatnas SEA Games Hanoi 2021?
Saya ditunjuk. Ada SK (Surat Keputusan). Itu yang saya pegang.
Saya hanya pelatih kepala. Nanti ada pelatih utama satu orang, pelatih bantu atau asisten pelatih dua orang. Mereka bertiga itu yang menangani petinju pelatnas, berdasarkan program yang saya berikan.
Siapa saja mereka.
Belum. Kita tunggu hasil seleksi biar tidak ada kecemburuan. Pelatih daerah akan mendapatkan haknya untuk menjadi pelatih nasional. Pelatih daerah harus kita hargai. Jangan mereka yang mencetak juara, tetapi pelatih lain yang menangani. Tinggal petik buah. Itu yang terjadi selama ini. Itu pula yang membuat kecemburuan sangat tinggi. Pertina akan bikin langkah baru. Sekarang waktunya bagi pelatih daerah untuk maju. Pelatih belum pernah mencetak seorang juara nasional saja dan kalau ke mana-mana dia mengaku sebagai pelatih juara SEA Games 2017, tahu-tahu sudah pelatih pelatnas.
Pelatih Pelatnas SEA Games Hanoi akan ditentukan dari hasil seleksi petinju. Daerah mana yang terbanyak meloloskan petinju, maka pelatih daerah yang bersangkutan yang akan terpilih sebagai pelatih pelatnas. Petinju terbanyak kedua dan terbanyak ketiga, akan menempati posisi asisten pelatih.
Bagaimana bila pelatih tersebut, misalkan belum menyandang gelar bintang. Kita tahu, AIBA mengeluarkan sertifikasi bintang. Ada Bintang 1, Bintang 2, Bintang 3 tertinggi.
Tidak usah ragu. Sekarang pelatih daerah sudah banyak yang menyandang bintang AIBA. Bagus-bagus. Kalau tidak ada bintang AIBA, nanti akan diurus oleh Pengprov setempat.
Terakhir, berapa target medali emas cabor tinju SEA Games Hanoi, kalau boleh tahu.
Itu belum dibicaranya. (finon manullang)