Rondeaktual.com
Ketua Pengprov Pertina Papua, Ricky Ham Pagawak berbicara dengan Rondeaktual.com di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Senin sore, 27 September 2021.
Sebenarnya, berapa medali target tuan rumah Papua dari cabor tinju? Berikut wawancara Ricky Ham Pagawak.
Bagaimana persiapan Papua untuk menghadapi PON XX Papua?
“Kami sudah melakukan persiapan yang terbaik. Kami memulainya sejak dua tahun yang lalu. Tapi meningkatnya COVID-19, membuat sedikit terganggu. Persiapan atlet tidak maksimal. Tapi puji Tuhan, satu tahun terakhir ini setelah pemerintah pusat memastikan penentuan waktu pelaksanaan PON, akhirnya kami bisa memastikan 17 atlet putra dan putri yang akan mengikuti PON Papua. Semua atlet masuk penampungan (di Padangbulan, Dok 9, Kota Jayapura). Mereka disiplin menjalani latihan. Persiapan cukup bagus, termasuk try out ke Jawa. Mereka mendapat latih tanding yang layak dari Tim PON DKI dan Tim PON Jawa Barat.”
Papua pasang target berapa medali dari cabor tinju, mungkin bisa disampaikan secara terbuka.
“Kami turun di semua kelas, 17 atlet putra dan putri. Pasang target 17 medali secara keseluruhan. Tetapu, target medali emas adalah enam. Kami yakin enam medali emas bisa direbut. Jadi, target 17 medali itu adalah secara keseluruhan.”
Bagaimana cara untuk mengejar 6 medali emas dan total 17 medali?
“Berkat latihan yang keras dan doa serta dukungan penonton. Dukungan penonton itu sangat penting untuk menyemangati atlet saat bertanding.
Mudah-mudah semua mendukung. Target utama kita enam emas.”
Harapan Anda untuk mengantar PON Papua sebagai salah satu PON terbaik dalam sejarah olahraga Indonesia, bagaimana?
“Kita melihat situasi sekarang, yang pertama adalah madalah COVID-19. Kedua, situasi keamanan tidak terjadi di tempat-tempat pusat pelaksanaan PON. Jayapura aman. Merauke aman. Tidak sebenarnya tidak terlalu aman juga. Tetapi, puji Tuhan berjalan dengan baik. Ada beberapa daerah yang ada gangguan tapi itu biasa saja. Pak Wagub sudah perintahkan harus amankan pelaksanaan PON secara aman, maka semua kami terlibat para bupati, pimpinan dan anggota DPRI, semua komponen masyarakat Papua, unsur gereja, memang sudah terlibat langsung untuk mengamankan PON Papua. Jadi kami yakin akan berlangsung sejak pembukaan sampai penutupan akan aman (pertandingan tinju mulai 5 Oktober dan tutup 13 Oktober).
Jika PON Papua memberikan medali emas kepada atlet PON Papua, bagaimana selanjutnya?
Bila sampai mendapat medali emas, ke depan akan mengembangkan diri dia sendiri menjadi petinju profesional. Saya kira di olahraga manapun ada jenjang mulai dari tingkat daerah sampai tingkat dunia. Harapan kami, karena petinju yang akan bertanding di PON tidak ada umur muda. Semua hampir 30-an. Pettina ke depan akan sekeksi mulai dari usia dini. Itu menjadi aset. Dari kecil dibina dari awal untuk menghadapi PON mendatang, yaitu PON Aceh-Sumut. Kita harus suapkan atkel muda mulai dari sekarang. Jangan tunggu besok.”
Tadi sebut soal tinju pro. Anda suka tinju pro?
“Ya. Nanti kita lihat. Pertama kesiapan dia untuk masuk tinju profesional. Kedua, faktor. Kalau umurnya masih bisa masuk tinju profesional, kita Pertina dan pemerintah provinsi Papua siap mengihudkan tinju profesional. Saya sudah lapor Pak Ketum (Komaruddin Simanjuntak) bahwa kita minta agenda Pertina. Kita siap menghidupkan tinju. Kami sudah minta agar Piala Wapres (terhenti sejak 2016) diadakan di Jayapura, Januari tahun depan. Kalau banyak bikin pertandingan tinju, maka petunju-petinju muda Papua akan bisa berprestasi ke tingkat nasional dan dunia.
Terakhir, support Anda kepada atlet tinju Papua.
“Pertama, saya sampaikan bahwa mereka mewakili masyarakat Papua. Di situ ada harga diri yang harus dipertaruhkan. Wibawa harga diri orang Papua dipertaruhkan. Jadi, harus menang. Harus menang. Kalau ada janji satu miliar, itu di luar kami. Tapi dari Pertina sudah menjelaskan bahwa ini adalah penyelenggaraan olahraga terbesar yang pernah dipercayakan kepada Papua dan ini menjadi motivasi besar bagi setiap atlet Papua untuk merebut medali emas.”
Finon Manullang.