Rondeaktual.com
Ronny Surya, sarjana teknik alumnus ITN Malang, adalah nama baru dalam kompetisi tinju pro Tanah Air. Lelaki kelahiran Surabaya, 31 Mei 1975, dan domisili Samarinda, Kalimantan Timur, akan mengawali debut promotor di Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023.
Semua petinju yang akan bertanding dalam sembilan partai, adalah petinju Indonesia. Luar biasa.
Tidak main-main. Ronny Surya maju sebagai promotor untuk pertandingan paling bergengsi di negeri ini; Sabuk Emas Presiden RI, yang ketiga.
Sabuk Emas Presiden RI pertama kali dipertandingkan di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2016. Oscar Raknafa dari Sasando Tangerang menjadi orang pertama yang menerima Sabuk Emas Presiden RI, setelah menang split dua belas ronde atas veteran Mohamad Rachman dari Merah Putih Blitar.
Kepastian pertandingan –1 Desember 2023—tertulis dalam kontrak kerja antara promotor Ronny Surya dengan 18 petinju profesional Indonesia, yang akan diatur dalam sembilan partai. Semuanya petinju Indonesia dan ini bisa menjadi awal kebangkitan di tengah gulungtikar tinju pro Tanah Air akibat pandemic COVID-19 yang sangat melelahkan.
Berikut petikan wawancara promotor Ronny Surya di Jakarta, Sabtu, 23 September 2023.
Banyak yang tidak menduga, tiba-tiba terdengar nama Ronny Surya sebagai promotor tinju sekelas Sabuk Emas Presiden RI. Kalau boleh tahu, Anda seorang petinju?
Bukan. Tetapi, suka tinju ya. Saya suka melihat pertandingan bintang tinju Meksiko, Saul “Canelo” Alvarez. Saya suka melihat pertandingan tinju luar negeri. Saya juga suka dengan petinju Indonesia, seperti Ruben Manakane dan Patrick Liukhoto.
Saya cukup tahu bagaimana tentang tinju amatir di mana saya tinggal. Di Kalimantan Timur, ada pelatih yang mendirikan sasana tanpa dukungan apa-apa.
Pada pertandingan 1 Desember mendatang, Ruben Manakane melawan Patrick Liukhoto menjadi main event kelas bulu sepuluh ronde.
Ya, saya akan memulainya dari Sabuk Emas Presiden RI. Sabuknya sudah ada. Bagus. Dicetak dalam versi emboss (teknik finishing yang menghasilkan huruf atau gambar timbul pada permukaan). Saya sudah bertemu dengan ahli pembuat sabuknya (Joni Sabuk Pademangan). Saya minta semua (sembilan sabuk) dicetak sama (emboss). Harga lebih mahal tidak apa-apa, asal bagus. Saya tidak mau sabuk abal-abal.
Penggemar tinju di seluruh Indonesia dapat melihat pertarungan Patrick Liukhoto dengan Ruben Manakane melalui siaran langsung televisi terkenal.
Tunggu tanggal 1 Desember. Sore, sekitar pukul empat, pertandingan non siaran televisi sudah mulai. Pukul delapan malam, mulai masuk siaran langsung. Bisa melihatnya sampai tuntas. Sampai puas.
Sejauh apa persiapan menuju pertandingan 1 Desember?
Saya tinggal di Samarinda. Di Jakarta ada sekretariat. Ada panitia yang bekerja. Kami sudah mengadakan konferensi pers pertama di Jakarta (Kamis, 21 September 2023). Kami sudah membayar termin pertama sebesar 30 persen dari nilai kontrak masing-masing petinju.
Waktu masih panjang. Sekitar sepuluh minggu. Saya minta latihan yang cukup supaya tampil bagus. Anda bertanding di hadapan para pejabat negara. Perlihatkan karya terbaikmu. Itu pesan saya kepada petinju.
Anda ikut mengatur petinju?
Tidak. Siapa lawan siapa, saya tidak urus. Saya percaya kepada orang yang mengatur pertandingan, matchmaker. Ada orang yang menghubungi petinju. Tetapi, sebelumnya saya sudah meminta matchmaker supaya mencari lawan yang seimbang. Jangan belum apa-apa sudah menyerah. Itu tidak membina. Harus seimbang dan harus bermutu. Kita harus memberikan jaminan kepuasan kepada penonton.
Bagaimana dengan Patrick Liukhoto?
Patrick enerjik. Dia lebih muda dari lawannya nanti. Untuk ditontan bagus. Dia punya sabuk Asia.
Bagaimana dengan Ruben Manakane?
Ruben Manakane lebih senior. Ruben pernah memiliki sabuk WBA dan WBC Asia. Ruben petinju profesional yang sudah malang melintang.
Mengapa memilih promotor, ketika tinju pro Tanah Air hidup segan mati tak mau, seperti Anda sampaikan saat konferensi pers pertama di Jakarta.
Sedih melihat kondisi tinju kita seperti sekarang. Hidup segan mati tak mau. Kita bukan saja tidak mempunyai juara dunia lagi, tetapi hampir tidak ada pertandingan. Padahal, tinju itu berkembang karena ada pertandingan. Mereka latihan tanpa pertandingan. Kasihan. Itu yang saya lihat.
Saya mencoba mengangkat tinju pro, setelah mendapat kepercayaan dari Federasi Tinju Profesional Indonesia. Support dari Ibu Neneng A Tuty dan support dari Bapak Yance Rahayaan. Akhirnya saya maju sebagai promotor Sabuk Emas Presiden RI yang ketiga.
Ke depan, siapapun yang terpilih, Sabuk Emas Presiden RI akan terus kita selenggarakan. Jangan berhenti.
Mungkinkah tinju pro Indonesia bangkit?
Mungkin saja. Kalau kita mempunyai calon juara dunia, saya siap maju sebagai promotor. Siap mengadakan kejuaraan dunia di Indonesia. Makanya, kita mulai dari tanggal 1 Desember nanti. Semoga Sabuk Emas Presiden RI berjalan sukses. Sponsor masuk, sehingga ke depan bisa lancar. Tanpa sponsor tinju pro kita berat untuk melahirkan juara dunia baru.
Kalau pemerintah daerah, seperti Bupati, Walikota, dan Gubernur, ikut mendukung penyelenggaraan pertandingan tinju, saya kira kita bisa menghasilkan prestasi besar. Bisa melahirkan juara dunia baru.
Jangan hanya mendukung olahraga tertentu saja, tetapi dukunglah olahraga tinju, yang dapat memberikan gelar juara dunia untuk Indonesia.