Rondeaktual.com – Sultan Sapta, kelahiran Makassar, 2 Juli 1999, adalah promotor tinju berusia 24 tahun. Sultan datang dari keluarga tinju.
Kakek Sultan, Oesman Sapta Odang adalah pendukung utama Kejuaraan Dunia IBF kelas bantam yunior antara Ellyas Pical (Indonesia) versus Raul Diaz (Kolombia). Promotor Anton Sihotang menggelar pertandingan di GOR Pangsuma, Pontianak, Kalimantan Barat, 20 Februari 1988. Elly mempertahankan gelar IBF melalui kemenangan angka 15 ronde.
Orangtua Sultan, Raja Sapta Oktohari adalah promotor tinju dunia untuk pertandingan Chris John dan Daud Yordan. Sebelum menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) seperti sekarang, Oktohari adalah promotor yang namanya tercatat di Komisi Tinju Indonesia (KTI), Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), dan Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI). Oktohari promotor paling banyak menggelar kejuaraan dunia di Tanah Air.
“Tinju itu sudah lama ada di darah saya. Papa (Oktohari) saya tahu, beliau dulunya adalah seorang promotor tinju yang sangat dikenal karena sering menandingkan Chris John maupun Daud Yordan. Jadi, tinju bukan baru dalam darah saya,” kata promotor Sultan Sapta, 24 tahun, di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Berikut petikan wawancara Sultan Sapta.
Anda maju promotor tinju di usia 24 tahun dan itu sangat fenomenal. Anda akan menandingkan para pesohor seperti El Rumi versus Jefri Nichol di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 17 November 2023. Kalau boleh tahu, Anda sudah resmi promotor?
Alhamdulillah, saya sudah terima lisensi promotor dari KTPI. Lisensi saya bernama Sens Entertainment. Saya promotor dan Raffi Ahmad co-promotor. Insyah Allah, kalau kami mau bukin tinju lagi, fight international misalnya, akan lancar. Sens Entertainment tidak putus sekali pertandingan saja. Bukan tidak mungkin berikutnya adalah pertandingan internasional.
Mengapa bersama KTPI?
Awalnya mengenal Pak Fitz Patti. Kita sering jumpa. Sering ngobrol, ya akhirnya bersama KTPI.
Tinju olahraga favorit bagi Anda?
Ya. Tetapi, tidak tinju saja. Saya suka tenis, bola, jetski, golf, basket. Tulang kering kaki kiri pernah patah, jadi basket sudah berhenti.
Tentang tinju, ada dua hal yang menarik. Hobi dan senang. Sering latihan tinju gara-gara dorongan Papa. Saya maju promotor juga gara-gara euforia itu. Berani masuk ke dunia tinju karena banyak teman yang aktif di tinju. Ada yang petinju, pengurus, penggembira.
Siapa orang pertama yang mengajari Sultan tentang cara bermain tinju?
Ada Om Hengky (Silatang, Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta). Om Hengky kasih pelajaran tinju pernah di hotel (Atlet Century Park, Senayan) di tempat lain dan di rumah. Egy Rozten dan Vicky (Permana Putra) juga pernah melatih saya. Kalau Om Egy datang ke rumah. Kita latihan sampai keringat terkuras. Kalau dengan pelatih Vicky, saya datang ke WSBC (Wiem Sapulette Boxing Camp) di Blok M.
Saya mengenal tinju sejak tahun 2018. Sudah masuk lima tahun. Cukup lama. Saya memang suka tinju.
Setiap Papa menggelar pertandingan kejuaraan dunia Chris John atau Duad Yordan, saya ada di sana. Teriak-teriak sampai suara habis. Kalah atau memang selalu support.
Ketika Daud Yordan bertanding (melawan mantan juara dunia WBA kelas ringan Anthony Crolla, 10 November 2018) di Manchester, Inggris, saya ikut menyemangati pertandingan itu.
Bagaimana dukungan keluarga?
“Papa banyak memberikan masukan yang bagus. Beliau bilang, kamu sebagai anak muda harus bisa cari sponsor. Jangan pakai uang pribadi, makanya terbangunlah tinju celebrity dan gabung dengan tinju amatir dan tinju profesional. Celebrity fight tiga partai. Amatir satu partai. Profesional satu partai.
Kemarin Sens Entertainment telah mengadakan konferensi pers yang pertama. Masih ada konferensi pers berikutnya, sekaligus mengumumkan daftar partai yang belum kami sampaikan.
Berapa mereka dibayar?
Kalau bisa, pertanyaan ini tidak saya jawab. Tidak enak. Namun untuk petinju misalnya, kita bayar sesuai level.
Bagaimana dengan sponsor, mungkin ada siraman dari keluarga.
Papa tidak ikut sponsor, tetapi memberikan ilmu yang sangat penting dan itu merupakan sponsor berharga. Sayang kalau aku tidak pakai ilmunya Papa. Aku dapat sponsor sendiri melalui Sens Entertainment bersama co-promotor Raffi Ahmad dan teman-teman. Alhamdulillah, sudah banyak yang masuk. (Finon Manullang / Foto: Istimewa)